JAKARTA– Polisi masih menemui kendala dalam penyelidikan kasus pembegalan yang menimpa seorang remaja warga Suku Baduy Dalam bernama Repan (16). Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pramuka Raya, Kelurahan Rawasari, Cempaka Putih, pada 26 Oktober 2025 sekitar pukul 04.15 WIB.
Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Pengky Sukmawan, mengatakan pihaknya masih berupaya mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
“Masih proses pencarian saksi, karena kejadian berlangsung dini hari, sehingga sulit menemukan orang yang melihat secara langsung,” ujar Pengky, Rabu (12/11/2025) dilansir dari Beritasatu.com.
Menurutnya, hingga kini belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan. Sementara hasil pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi juga belum memberikan petunjuk yang signifikan.
“Sejauh ini CCTV di lokasi tidak mengarah langsung ke tempat kejadian, tetapi kami masih berusaha menemukan rekaman pendukung di wilayah sekitar,” imbuhnya.
Diketahui, peristiwa pembegalan terjadi saat Repan berjalan kaki sambil berjualan madu di pinggir kali Jalan Pramuka Raya. Tiba-tiba, empat pria tak dikenal berboncengan menggunakan dua sepeda motor hitam menghampirinya.
Para pelaku merampas dua tas milik korban dan memperlihatkan senjata tajam yang diduga celurit. Repan sempat melawan, namun salah satu pelaku melukai tangan kirinya hingga mengalami luka sobek.
Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian materiil sekitar Rp4,5 juta, terdiri dari uang tunai Rp3 juta, 10 botol madu senilai Rp150.000 per botol, serta satu ponsel merek Itel.
Polisi menegaskan penyelidikan masih terus dilakukan guna menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik aksi kejahatan tersebut.







