KEGIATAN Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dalam kegiatan PKM bertajuk “Remaja Cerdas Finansial: Edukasi Kesadaran Menabung dan Alokasi 50/30/20 Dalam Mewujudkan Stabilitas Keuangan Masa Depan”, kelompok mahasiswa dari Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi S1 berupaya meningkatkan literasi finansial remaja melalui edukasi yang sederhana, relevan, dan mudah diterapkan.
Kelompok PKM ini beranggotakan Al Panndi Dyanata, Azid Bustomi, Meisya Kamila Saraswati, dan Rifki Zulfauji, dengan bimbingan Dosen Pendamping Khusnul Khuluqi, S.E., M.Ak. Kegiatan dilaksanakan pada 09 November di Panti Asuhan Adinda.
Mengapa Edukasi Finansial bagi Remaja Itu Penting?
Edukasi finansial seharusnya bukan hanya diberikan kepada orang dewasa. Remaja pun perlu memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan agar siap membangun masa depan yang lebih stabil. Di usia ini, mereka mulai mengatur uang saku, menerima bantuan, atau memperoleh penghasilan kecil. Tanpa pemahaman yang tepat, remaja berisiko melakukan kebiasaan konsumtif dan kurang memerhatikan kebutuhan jangka panjang.
Melalui kegiatan ini, remaja diajak memahami bahwa kemandirian finansial dimulai dari kebiasaan kecil, seperti menabung dan membagi uang secara teratur.
Membangun Kebiasaan Menabung Sejak Dini.
Salah satu fokus utama PKM adalah menanamkan budaya menabung. Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tetapi membentuk sikap disiplin dan kemampuan mengelola prioritas. Dengan menabung secara rutin, remaja dapat:
- Lebih mampu mengontrol pengeluaran.
- Mempersiapkan dana darurat.
- Mengatur rencana masa depan, seperti pendidikan lanjutan atau kebutuhan pribadi.
Kebiasaan ini juga melatih kemampuan mengambil keputusan finansial yang lebih bijaksana.
Mengenal Aturan Pengelolaan Keuangan 50/30/20
Untuk memudahkan remaja dalam mengatur uang, diperkenalkanlah metode populer 50/30/20, yakni:
- 50% untuk kebutuhan, seperti makan, transportasi, perlengkapan belajar, dan pengeluaran mendasar lainnya.
- 30% untuk keinginan, seperti hiburan, jajan, atau kebutuhan non-esensial.
- 20% untuk tabungan, seperti simpanan jangka pendek maupun jangka panjang.
Metode ini memberikan struktur yang praktis dan dapat disesuaikan dengan nominal uang saku remaja.
Pelaksanaan Kegiatan di Panti Asuhan Adinda
Kegiatan berlangsung interaktif, di mana remaja diajak berdiskusi, bermain kuis, serta mempraktikkan pengelolaan uang menggunakan konsep 50/30/20. Mereka terlihat antusias dan mampu memahami contoh-contoh nyata yang disampaikan.
Pihak panti, melalui pimpinan Hj. Nani Suharti selaku Ketua Panti, menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan juga dilakukan berdasarkan izin resmi di Panti Asuhan Adinda yang beralamat di Jl. Cendrawasih 6 RT. 012 RW. 007 No. 47, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11730.
Melalui edukasi finansial ini, diharapkan para peserta dapat:
- Memiliki pemahaman dasar tentang pengelolaan keuangan
- Mulai menerapkan kebiasaan menabung secara rutin
- Lebih bijak dalam menggunakan uang saku
- Mampu merencanakan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang
- Memiliki kesadaran bahwa stabilitas keuangan masa depan dimulai dari kebiasaan hari ini
Kegiatan ini tidak hanya sekadar penyuluhan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap pemberdayaan generasi muda agar lebih siap dalam menghadapi tantangan finansial di masa mendatang.







