TANGERANG SELATAN – Biasanya saat bangun tidur, kita jarang langsung memikirkan soal kesehatan ginjal. Rutinitas pagi cenderung sama: bangun, ambil secangkir kopi atau teh, lalu mulai beraktivitas. Padahal, kebiasaan kecil di pagi hari ternyata bisa memberi dampak besar pada kesehatan ginjal dalam jangka panjang.
Ginjal memiliki peran vital dalam tubuh, mulai dari menyaring racun, menyeimbangkan cairan, hingga membantu mengatur tekanan darah. Jika kinerjanya terlalu berat atau tubuh kekurangan cairan, kerusakan bisa terjadi perlahan tanpa gejala yang jelas.
Menurut para ahli, penyakit ginjal sering berkembang secara diam-diam. Artinya, kebiasaan sederhana yang tampak sepele, jika dilakukan terus menerus, bisa mempercepat kerusakan ginjal tanpa kita sadari.
Baru-baru ini, Dr. Venkatsubramaniam membagikan informasi lewat Instagram tentang lima kebiasaan pagi yang diam-diam bisa membahayakan ginjal. Sekilas terlihat biasa saja, tapi dampaknya serius jika dibiarkan berulang.
Berikut lima kebiasaan pagi yang bisa merusak ginjal secara perlahan, seperti dikutip dari Times of India:
1. Tidak Minum Air Setelah Bangun Tidur
Saat tidur, tubuh tetap bekerja, termasuk ginjal yang terus menyaring limbah. Karena tak ada asupan cairan selama berjam-jam, kita sebenarnya bangun dalam kondisi sedikit dehidrasi. Jika langsung minum kopi atau teh, ginjal harus bekerja lebih keras.
Minum segelas air putih segera setelah bangun membantu membilas racun dan mendukung fungsi penyaringan ginjal. Dehidrasi ringan yang terjadi setiap hari bisa membuat ginjal cepat lelah, menyebabkan urine lebih pekat, tubuh terasa lesu, hingga sakit kepala. Cobalah biasakan minum air putih dulu sebelum menikmati kopi atau teh.
2. Terlalu Lama Menahan Buang Air Kecil
Kebiasaan menahan kencing setelah bangun tidur bisa memberi tekanan berlebih pada kandung kemih dan ginjal. Selain itu, hal ini meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Jika infeksi tersebut menyebar ke ginjal, risikonya menjadi jauh lebih serius. Jika sudah merasa ingin buang air kecil, sebaiknya segera ke toilet dan jangan menundanya.
3. Minum Obat Pereda Nyeri Saat Perut Kosong
Banyak orang mengonsumsi obat pereda nyeri di pagi hari untuk mengatasi sakit kepala atau pegal. Namun, minum obat seperti ibuprofen saat perut kosong bisa membuat zat aktifnya terserap lebih cepat ke aliran darah, memberi tekanan ekstra pada ginjal.
Penggunaan obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter dalam jangka panjang merupakan salah satu penyebab umum kerusakan ginjal, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi atau diabetes. Pastikan perut terisi sebelum minum obat, dan hindari konsumsi berlebihan tanpa saran medis.
4. Tidak Mengganti Cairan Setelah Olahraga Pagi
Olahraga pagi memang baik untuk kesehatan, tapi tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Hanya minum air putih kadang tidak cukup karena tubuh juga kehilangan garam dan elektrolit.
Dehidrasi yang terjadi berulang bisa membuat ginjal bekerja lebih berat. Jika olahraga cukup intens, pertimbangkan minuman elektrolit atau makanan ringan yang mengandung garam alami, baik sebelum maupun sesudah berolahraga.
5. Melewatkan Sarapan
Banyak orang melewatkan sarapan karena terburu-buru atau sedang diet. Padahal, tanpa sarapan kadar gula darah bisa turun dan membuat tubuh cenderung menginginkan makanan asin atau tinggi kalori di siang hari.
Konsumsi garam berlebih dalam jangka panjang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani fungsi ginjal. Sarapan sederhana seperti telur, oatmeal, buah, atau roti gandum sudah cukup untuk membantu tubuh tetap seimbang dan menjaga ginjal tetap sehat.







