TANGERANG SELATAN – Korea kembali menghadirkan kuliner viral yang bikin banyak orang geleng-geleng kepala, yaitu Bapmericano. Nama unik ini berasal dari gabungan kata bap (nasi) dan Americano. Tapi jangan salah paham, ini bukan soal minum kopi setelah makan nasi, melainkan benar-benar mencampurkan nasi ke dalam kopi Americano.
Salah satu video viral memperlihatkan seseorang menuangkan nasi instan panas ke dalam mangkuk berisi es dan kopi Americano, disertai keterangan: “Saya makan ini saat mengantuk atau tidak punya selera makan.”
Dilansir dari laman Chosun, video tersebut sudah ditonton lebih dari 9,6 juta kali, dan banyak video serupa juga meraih jutaan penonton.
Reaksi warganet pun beragam. Ada yang berkomentar, “Gila, ini aneh banget!”, namun tak sedikit yang penasaran mencoba, lalu mengaku, “Eh, ternyata enak juga ya!”
Menurut beberapa orang yang mencobanya, aroma kopi yang kuat dan panggang justru mirip teh barley, sehingga kombinasi ini tidak terasa aneh.
Beberapa menambahkan kimchi, lobak kimchi, atau ikan teri berbumbu, menjadikannya mirip sup nasi tradisional sikpung, atau bahkan membandingkannya dengan hidangan Jepang ochazuke, di mana nasi disiram teh hijau dan diberi topping.
Kecintaan orang Korea terhadap nasi memang luar biasa. Sapaan sehari-hari saja sering dimulai dengan “Sudah makan?” dan diakhiri dengan ajakan “Mari makan bersama.”
Tak heran jika berbagai eksperimen kuliner berbasis nasi terus bermunculan, mulai dari “Cola Bap” (nasi direndam cola) hingga berbagai camilan dan dessert berkonsep unik.
Beberapa tren serupa juga sempat viral, seperti nasi dengan bubuk camilan kari “B29”, atau topping Swing Chip Omori Kimchi Stew yang dicampur minyak wijen dan dibentuk menjadi bola nasi.
Bahkan muncul juga varian pencuci mulut rasa saus cabai, teriyaki, jjambbong (mi seafood pedas), hingga rumput laut panggang.
Sebagian besar eksperimen ini dibuat untuk menarik perhatian di media sosial. Influencer pun ikut mempopulerkannya karena resep unik seperti ini bisa meraih jutaan penonton. Namun para ahli menilai tren ini lebih dari sekadar iseng.
“Meski generasi muda kini lebih menyukai roti dibanding nasi, ide seperti ini hanya mungkin lahir karena orang Korea tumbuh besar dengan nasi,” ujar Lee Eun-hee, profesor di Departemen Studi Konsumen Universitas Inha.
Meski terdengar aneh, Bapmericano menjadi bukti kreativitas kuliner Korea dan bentuk cinta mereka terhadap nasi, hidangan yang tak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari.







