PENGABDIAN kepada masyarakat (PKM) merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam memberikan dampak positif di lingkungan sosial dan pendidikan. Pada tanggal 7 November 2025, kelompok PKM yang diketuai oleh Maulana Ramdani melaksanakan kegiatan bertema “Pelatihan Menabung dan Mengelola Uang Jajan Melalui Simulasi Pasar Mini” di MI Nurul Huda, Tangerang. Kegiatan ini berlangsung dengan dukungan penuh pihak sekolah dan bimbingan dosen pendamping.
Pelaksanaan kegiatan ini didasari oleh rendahnya kebiasaan menabung dan minimnya pemahaman anak usia sekolah dasar mengenai pengelolaan uang jajan. Banyak siswa menerima uang saku setiap hari tanpa diarahkan cara menggunakan atau menyisihkannya. Melihat kondisi tersebut, tim PKM menghadirkan pelatihan yang edukatif dan aplikatif agar siswa mampu mengenal konsep dasar pengelolaan keuangan sejak dini.
Kegiatan ini menyasar siswa-siswi kelas 3B berjumlah 22 orang. Mereka dipilih karena berada pada usia yang tepat untuk diperkenalkan pada literasi finansial secara sederhana. Program dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah MI Nurul Huda, Siti Muthi’ah, S. Ag., M.Pd.I, yang menyambut hangat dan mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam memperkuat karakter dan kecerdasan finansial peserta didik. Beliau menegaskan bahwa literasi keuangan bukan hanya untuk orang dewasa, melainkan juga penting untuk anak-anak agar terbiasa membedakan kebutuhan dan keinginan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini berjalan di bawah pengawasan dan bimbingan Dosen Pendamping, Irenne Putren, S.Pd., M.Pd. Beliau memberikan arahan kepada mahasiswa mulai dari penyusunan konsep kegiatan, metode pelatihan, hingga pelaksanaan di lapangan. Ketua kelompok, Maulana Ramdani, bersama anggota tim bertanggung jawab atas koordinasi, perlengkapan, materi, dan pembagian tugas selama kegiatan berlangsung.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah simulasi pasar mini, di mana siswa berperan sebagai penjual dan pembeli menggunakan uang mainan. Sebelum simulasi dimulai, tim PKM memberikan penjelasan sederhana mengenai pentingnya menabung, cara mengatur uang jajan, serta contoh kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak kemudian diberi uang jajan simulatif dan diarahkan untuk mengelola pengeluarannya saat bertransaksi di pasar mini yang sudah disiapkan.
Dalam kegiatan tersebut, siswa belajar melakukan pencatatan sederhana, menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, dan memahami bahwa setiap pengeluaran harus dipikirkan terlebih dahulu. Selain bermain peran, tim juga menyiapkan celengan sebagai media lanjutan agar siswa tetap termotivasi menabung setelah kegiatan selesai. Anak-anak terlihat sangat antusias, aktif bertanya, dan mampu memahami instruksi dengan baik.
Interaksi yang terjadi selama simulasi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Anak-anak tidak hanya menerima materi secara teori, tetapi juga merasakannya secara langsung melalui praktik. Beberapa siswa bahkan menyampaikan pengalaman mereka menggunakan uang jajan, seperti membeli jajanan setiap hari tanpa sisa. Dari sini, mahasiswa mengarahkan mereka agar mulai membiasakan diri menyisihkan sedikit uang sebelum dibelanjakan.
Setelah simulasi berakhir, kegiatan ditutup dengan refleksi singkat dan tanya jawab. Tim PKM memberikan penguatan tentang manfaat menabung, baik untuk keperluan masa depan maupun untuk membentuk kebiasaan hidup hemat. Kepala sekolah dan guru kelas turut memberikan dukungan agar kebiasaan tersebut terus dilanjutkan di sekolah dan di rumah.
Secara keseluruhan, kegiatan PKM ini berjalan lancar dan mendapat respons positif dari pihak sekolah, guru, dan siswa. Ketua kelompok Maulana Ramdani serta anggotanya menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa, orang tua, dan guru dalam membangun karakter anak yang mandiri dan bertanggung jawab secara finansial. Dengan pendekatan edukatif melalui permainan, nilai-nilai penting dapat diterima anak dengan cara yang menyenangkan.
Program ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa mampu berperan aktif dalam memberikan edukasi yang relevan bagi masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, kerja sama antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat dapat terus terjalin dalam semangat pemberdayaan dan pendidikan berkelanjutan.







