TANGERANG– Pabrik sepatu PT Victory Chingluh Indonesia di Kabupaten Tangerang kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sekitar 3.000 karyawannya. Perusahaan yang memproduksi sepatu untuk merek internasional itu bahkan dikabarkan berencana memindahkan usaha produksinya ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Sekretaris Jenderal Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Andi Kristiantono, membenarkan kabar tersebut. Ia menyebut PHK terjadi lantaran pesanan produksi menurun drastis.
“Perusahaan menyampaikan bahwa order saat ini tidak cukup untuk menghidupi jumlah pekerja yang mencapai sekitar 15 ribu orang. Sehingga mereka harus melakukan PHK terhadap kurang lebih 3.000 buruhnya,” ujar Andi, Kamis (30/10/2025).
Sebelumnya, pada Januari 2025 lalu, PT Victory Chingluh Indonesia juga sempat memangkas 2.400 pekerja dengan alasan serupa. KASBI menilai keputusan tersebut berulang dan merugikan buruh.
“Kami menilai bahwa di tengah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, manajemen kembali menjadikan buruh sebagai tumbal atas krisis yang lahir dari kegagalan tata kelola sistem produksi perusahaan,” tegas Andi.
Menurut hasil investigasi KASBI, alasan penurunan pesanan tidak sepenuhnya benar. Andi menyebut, salah satu pabrik lain dalam satu grup perusahaan, yakni PT Chingluh Cikupa, justru tengah banjir orderan dan menerapkan lembur bagi pekerjanya.
“PT Chingluh Cikupa satu grup dengan PT Victory Chingluh Indonesia dan memproduksi sepatu yang sama. Saat ini, pabrik justru sedang banjir orderan,” ungkapnya.
KASBI mendesak pemerintah untuk turun tangan mengawasi kebijakan PHK massal tersebut agar tidak terus menekan kehidupan buruh di tengah kondisi ekonomi yang sulit.







