TANGERANG SELATAN– Korban dari komplotan penyekap dan menyiksa pembeli mobil sistem cash on delivery (COD) di Tangerang Selatan angkat bicara. Mereka menceritakan pengalaman buruk yang diterimanya.
Salah satu korban, Indra mengaku saat disekap bersama istrinya, Dessi serta dua rekannya mendapatkan penyiksaan secara membabi buta. Mulai cambukan dengan slang, kabel, hingga gantungan baju dan sundutan rokok.
“Ada tiga orang yang disekap hingga mengalami luka dan luka saya bukan hanya punggung, tapi juga bagian kaki, muka, hingga kepala. Paha juga, semua, bibir, kepala pada benjol,” ujar Indra.
Ditambahkan Nurul, korban lainnya mengatakan aksi penyiksaan itu dilakukan sembilan orang. Menurutnya mereka mendapatkan perlakukan seperti hewan oleh para tersangka.
“Kayak bukan manusia, bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” ucapnya.
Nurul tidak mengetahui secara pasti total berapa jam menerima siksaan. Ia hanya mengingat diculik sejak Sabtu (11/10/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB.
“Sampai ke rumah penyekapan, disiksa sampai subuh, istirahat satu jam, dua jam, disiksa lagi. Pokoknya, sebentar-sebentar disiksa, kejam sekali,” katanya.
Polda Metro Jaya meringkus komplotan penyekap dan menyiksa pembeli mobil sistem cash on delivery (COD) di Tangerang Selatan. Korbannya tiga orang dan peristiwa tersebut viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa bermula saat para pelaku berpura-pura menjadi pembeli mobil yang dijual oleh korban. “Kemudian mendatangi korban, korban yang berencana menjual mobil kemudian dilakukan penganiayaan,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Disampaikan Ade Ary, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Tiga orang pelaku pun berhasil ditangkap dan masih diperiksa secara intensif penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum.
