JAKARTA– Harga emas dunia kembali melambung seiring terkoreksinya indeks dolar AS. Pada perdagangan Selasa (30/9/2025), emas dunia ditransaksikan di level USD3.848 per troi ons, dengan peluang menembus kisaran USD3.850–3.866 dalam waktu dekat.
Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan tren kenaikan emas masih berlanjut.
“Di bulan Oktober nanti, harga emas bisa mencapai USD3.900, dan USD4.000 per troi ons di akhir tahun,” ujarnya dikutip dari RRI, Selasa (30/9/2025). Menurutnya, proyeksi tersebut juga sejalan dengan prediksi sejumlah bank besar dunia.
Kenaikan harga emas dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik, kebijakan ekonomi, hingga perlambatan pertumbuhan global. Konflik Rusia-Ukraina yang kembali memanas, ditambah pernyataan NATO akan menyerang balik Rusia jika melanggar wilayah udara NATO, menambah kekhawatiran pasar.
Situasi di Timur Tengah juga turut memberi tekanan. Hamas menolak tawaran gencatan senjata berisi 20 syarat dari AS dan Israel, yang dikhawatirkan membuat kondisi regional semakin memburuk.
Dari sisi ekonomi global, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru: 10 persen untuk komoditas kayu serta 25 persen untuk lemari dapur impor, berlaku mulai 14 Oktober. “Kebijakan ini berpotensi mengguncang ekonomi global,” kata Ibrahim.
Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed membuat investor semakin memburu emas sebagai aset aman. Di Tiongkok, perlambatan data manufaktur akibat perang dagang juga mendorong masyarakat setempat meningkatkan permintaan logam mulia.
Sementara itu, di dalam negeri, harga emas Antam hari ini naik signifikan menjadi Rp2.234.000 per gram, atau bertambah Rp12.000 dibandingkan Senin (29/9/2025).