JAKARTA – Seorang oknum prajurit TNI AD dari Divisi 3 Kostrad mengamuk dan menembakkan senapan laras panjang SS2 V1 ke arah dinding salah satu bank BUMN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Kendati begitu, insiden itu sempat membuat panik pegawai dan nasabah yang berada di lokasi.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan berdasarkan dugaan awal insiden ini disebabkan masalah pribadi sehingga memengaruhi kondisi emosional pelaku.
“Dugaan sementara, yang bersangkutan mengalami masalah pribadi yang mengganggu kondisi emosionalnya,” ujar Freddy saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (27/9/2025).
Freddy memastikan peristiwa ini menjadi bahan evaluasi bagi TNI, terutama soal pengawasan prajurit yang memegang senjata. Menurut dia, penguatan pemantauan aspek psikologis akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.
“Termasuk aspek psikologis, serta mengevaluasi kembali prosedur teknis kepemilikan dan penggunaan senjata dinas. Intinya, senjata hanya boleh digunakan sesuai aturan dengan tanggung jawab yang ketat,” tuturnya.
Freddy menambahkan, TNI berkomitmen menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku. Dia menegaskan bahwa setiap bentuk penyalahgunaan senjata dinas tidak dapat ditoleransi.