BOGOR– Jumlah korban ambruknya bangunan Majelis Taklim Ashohibiyah di Kampung Ciomas Kompas, Kabupaten Bogor, terus bertambah. Hingga Minggu (7/9/2025) sore, tercatat 87 orang menjadi korban, terdiri atas tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka berat hingga ringan.
Penambahan data korban terjadi setelah sejumlah warga yang semula pulang ke rumah akhirnya kembali didata oleh petugas medis. Mereka diketahui mengalami luka dalam cukup serius sehingga harus dibawa ke posko bencana untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Bupati Bogor Rudy Susmanto langsung meninjau lokasi kejadian dan menemui para korban. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam serta memastikan pemerintah daerah menanggung seluruh biaya pengobatan korban.
“Kami bertanggung jawab penuh atas pembiayaan rumah sakit, baik di Kabupaten maupun Kota Bogor,” tegas Rudy, dilansir dari Beritasatu.com.
Rudy menjelaskan, saat peristiwa terjadi sekitar 150 ibu-ibu tengah mengikuti pengajian Maulid Nabi di lokasi. Karena kapasitas bangunan terbatas dan jemaah membludak hingga ke luar ruangan, lantai tempat kegiatan tak mampu menahan beban dan akhirnya roboh.
“Tiga orang meninggal dan 84 lainnya mengalami luka ringan hingga berat. Semua korban saat ini sedang mendapat perawatan di rumah sakit sekitar,” ujarnya.
Pemkab Bogor saat ini memprioritaskan penanganan korban, sementara penyelidikan terkait penyebab teknis robohnya bangunan masih dilakukan aparat berwenang.







