PAMULANG– Kayyisah Mahening Pramesthi, siswi SMAN 3 Tangerang Selatan itu terpilih menjadi salah seorang anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan.
Penuh haru, perjalanan Kay, begitu dia biasa disapa hingga sampai menjadi pasukan pengibar Merah Putih pada Upacara HUT Kemerdekaan RI Pemerintah Kota Tangerang Selatan di Lapangan Batalyon Kavaleri 9, Kecamatan Serpong Utara, Minggu (17/8/2025).
Kayyisah menjalani proses penyeleksian Capaska Kota Tangsel mulai pada pertengahan Maret 2025 sampai awal April 2025. Saat itu gadis jangkung berkulit putih itu harus mengikuti 8 tahapan seleksi diantaranya administrasi, pancasila dan wawasan kebangsaan, intelegensi umum, kesehatan, parade, PBB, kesamaptaan dan terakhir tes kepribadian.
“Alhamdulillah dari ke-8 tahapan tersebut, Kay lolos semua dengan hasil baik,” ujar Sesy Ariyanthi, ibunda Kay kepada Tangselxpress.com.
Kemudian selama proses menunggu hasil dari seleksi Capaska Kota Tangsel, lanjut Sesy, Kayyisah banyak berlatih fisik di rumah maupun di sekolah antara lain melakukan latihan rutin paskibra setiap hari Sabtu dan sempat di bulan Juli mengikuti perlombaan LBB (Lomba Baris Berbaris) Grafilast 3 bertempat di SMAN 12.
Hasil seleksi kemudian menyatakan Kayyisah, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tangerang Selatan nomor : 800.1.3.3/KEP/13.81/kesbangpol/2025, masuk ke dalam daftar calon pasukan pengibar bendera pusaka.
“Perasaan saya saat itu sebagai orangtua sangat bersyukur dan senang sekali, karena memang Kayyisah sangat mendambakan ingin sekali bergabung menjadi pasukan pengibar di provinsi maupun Kota. Namun karena rezekinya mendapat di kota baginya sama saja, menurut Kayyisah suatu kebanggaan yang orang lain belum tentu dapatkan dan kesempatan hanya sekali seumur hidup,” papar Sesy.
Ibu dua anak itu, tak pernah menyangka putri sulungnya bisa lolos seleksi. Airmata ikut tumpah ketika menyaksikan menjadi pemimpin upacara dalam acara pengukuhan pasukan Paskibraka Kota Tangerang Selatan yang dihadiri Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.
“Seketika jantung saya berdegup lebih kencang dari biasanya, mata mulai berkaca-kaca dan saya memberitahu ibu saya kalau Kayyisah akan memimpin upacara. Dan upacara berlangsung begitu khidmat, kata demi kata yang Kayyisah ucapkan lancar dengan suaranya yang lantang. Saya menangis melihat putri saya yangg berdiri di depan Bapak Wali Kota, para petinggi TNI Polri dan tamu undangan. Ya, itu putri saya dalam hati saya,” ungkap Sesy haru.
Keharuan dan sedih juga dirasakan Sesy, karena ayah Kayyisah yang sudah tiada tidak bisa menyaksikan momen luar biasa ini.
“Seperti pecah, haru bangga sedih jadi satu. Sedih karena ayahnya sudah nggak bisa lagi melihat momen ini. Tapi saya bahagia Kayyisah akhirnya menyelesaikan apa yang sudah menjadi impiannya, dan bersiap melangkah ke impian dan cita-citanya menjadi anggota kepolisian RI,” tutup Sesy.