LEBAK – Nurlaela (50), seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Cibungur, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten dilaporkan meninggal dunia di Suriah. Diduga, Nurlaela meninggal dunia karena sakit.
Siti Robiah, anak almarhumah mengaku mendapat informasi kematian ibunya dari agensi. “Yang ngasih informasinya mereka (agensi),” kata Nurlaela kepada wartawan di kediamannya, Rabu (13/8) dikutip dari Beritasatu.com.
Menurutnya, sang ibu berangkat ke Suriah karena dijanjikan mendapat pekerjaan dan difasilitasi sebuah agensi pada Desember 2024. Namun, pada Minggu (5/7), pihak agensi memberi tahu keluarga bahwa Nurlaela sudah meninggal dunia.
Namun sayang, Robiah tidak mendapat penjelasan penyebab kematian ibunya. Agensi hanya mengabarkan kalau jenazah sang ibu tidak bisa dipulangkan ke Indonesia karena dia terinfeksi virus. Jenazah dimakamkan di Suriah pada 23 Juli 2025, hampir 20 hari setelah wafat.
“Kami tidak tahu kalau sakit atau tidak, soalnya agensi bilangnya meninggal karena sakit saja. Jenazah juga tidak bisa dipulangkan karena terkena virus,” ujarnya.
Menurut Robiah, ibunya berangkat ke Suriah secara ilegal setelah diajak oleh warga Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang berperan sebagai sponsor TKI ilegal lewat agensi Nadia Sibli. Nurlaela baru 6 bulan di Suriah.
Robiah menuntut tanggung jawab agensi yang memberangkatkan ibunya ke Suriah. Pasalnya, sampai kini dia tidak mendapatkan santunan seperti yang dijanjikan.
“Cuma dikasih Rp 1,5 juta, katanya tidak ada uang lagi. Padahal diperjanjian katanya asuransi cair pas 40 hari almarhum, tetapi nyatanya tidak ada,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan wartawan masih mencoba mengkonfirmasi pihak agensi Nadia Sibli, namun belum berhasil.