TANGERANG SELATAN – Di tengah proses gugatan cerai yang diajukan Andre Taulany, pihak Rien Wartia Trigina atau Erin Taulany, melalui kuasa hukumnya, justru mengungkapkan keinginan tulus untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya.
Menurut sang kuasa hukum, Firmanto Laksana Pangaribuan, akar permasalahan yang terjadi hanyalah soal komunikasi yang diyakini masih bisa diperbaiki.
Firmanto menegaskan bahwa keinginan untuk rujuk dan berdamai selalu disampaikan oleh Erin setiap kali ada pertemuan, termasuk saat bertemu dengan pihak Andre Taulany.
“Nanti disampaikan hanya pada saat beberapa kali kita ketemu, ketemu juga dengan Pak Andre juga di sini. Disampaikan memang Mbak Erin itu menginginkan terjadi keutuhan keluarga lagi,” ujar Firmanto Laksana Pangaribuan, kuasa hukum Erin Taulany dikutip Senin, 11 Agustus.
Ia mengingatkan kembali tujuan awal pernikahan Andre dan Erin, yaitu untuk membangun keluarga yang harmonis, sebuah cita-cita yang telah mereka jalani selama hampir dua dekade.
“Menjadi damai, penuh rahmat, penuh kasih sayang, dan penuh berkat. Jadi memang itu yang tujuan dari mereka ingin menikah. Dan mereka nikah sudah sekitar 20 tahun ya, kalau saya tidak salah 19-20 tahun mereka,” lanjutnya.
Kehadiran tiga orang anak juga menjadi penguat alasan mengapa keutuhan keluarga menjadi prioritas utama bagi Erin. “Dikaruniai 3 orang anak, saya rasa itu yang bisa saya sampaikan,” jelas Firmanto.
Dari sudut pandang hukumnya, Firmanto tidak melihat adanya permasalahan fundamental yang tidak bisa diselesaikan.
Pihak Erin juga optimis bahwa jalan damai masih sangat terbuka jika komunikasi dapat dijalin kembali dengan baik.
“Saya tidak melihat itu (permasalahan 5 tahun belakangan), karena di dalam hal yang saya lihat itu hanya persoalan-persoalan komunikasi yang tentunya bisa diselesaikan dengan baik, dengan komunikasi yang baik,” pungkasnya.