TANGSEL – Siang ini, suasana alun-alun Pamulang mendadak ramai dikunjungi warga dan terlihat kemeriahan gerak lincah 450 penari anak yang tampil dalam acara pentas seni dan tari kolosal bertajuk “Payung Geulis” dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Minggu, 27 Juli 2025.
Para penari yang berasal dari berbagai sanggar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tampil menawan dalam agenda yang digagas Komunitas Seniman Tari Tangerang Selatan (KSTT). “Ada 450 penari, yaitu 300 penari kolosal ‘Payung Geulis’ dan 150 lainnya dari berbagai tarian pentas seni. Kami gelar secara mandiri,” ujar Ketua Panitia Shanti Handayani dikutip Minggu, 27 Juli 2025.
Meski tanpa sokongan penuh anggaran pemerintah, semangat para seniman untuk menyediakan ruang ekspresi bagi penari dan anak-anak pun tak lantas surut. Para peserta tetap mendapatkan sertifikat dari Dinas Pariwisata sebagai bentuk apresiasi.
Tarian kolosal “Payung Geulis” menjadi pusat perhatian warga. Karena tak sekadar indah, tarian ini juga menyiratkan pesan kelembutan, perlindungan, dan harapan terhadap generasi penerus bangsa.
Sementara, Dian Puspasari dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel memberikan pujian terhadap kemandirian komunitas seni, seraya mengungkapkan rencana pelatihan untuk sanggar tari tahun depan. “Harapannya tahun depan bisa lebih besar dan lebih meriah,” ucap Dian.
Dalam acara ini turut hadir Camat Pamulang, Mukroni yang menyebut alun-alun Pamulang adalah ruang publik yang tepat untuk menjadi pusat seni dan budaya. “Kegiatan ini luar biasa. Kami dukung alun-alun ini jadi pusat kreativitas budaya anak muda,” ujarnya.
Acara ini menjadi bukti kolaborasi dan semangat bersama, untuk bisa menumbuhkan seni dan budaya meski tanpa anggaran besar, sekaligus menyuguhkan aksi panggung yang menyentuh hati.