• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Minggu, 7 Desember, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home OPINI

DISWAY: Fikih Finance

Hadi Ismanto by Hadi Ismanto
Juli 12, 2025
in NEWS, OPINI
Reading Time: 2min read
DISWAY: Fikih Finance

Keluarga Dr Tri Susanto berfoto di depan rumah. Foto: Repro/Disway

89
SHARES
2.6k
VIEWS

Oleh: DAHLAN ISKAN
Sang Begawan Media

 

Terlalu pagi. Pukul 05.00 saya sudah dijemput. Untuk pergi ke Iqra’ –di bagian selatan kota Perth, Australia Barat.

Masih gelap. Subuhnya baru pukul 06.15. Udara dingin. Tujuh derajat celsius –terasa lima derajat lebih dingin oleh angin yang sumilir.

Betapa enaknya kalau tetap meringkuk dalam selimut tebal. Apalagi malam itu baru pukul 23.30 meninggalkan stadion –pesta kemenangan yang berkepanjangan. Apalagi lampu stadionnya tetap dibiarkan terus menyala seperti ikut merayakan kemenagan Persebaya 2-0.

“Terlalu pagi?” ujar penjemput saya itu seperti mengira akan saya salahkan.

Tidak. Saya sudah bangun satu jam sebelumnya. Orang setua saya sulit untuk bangun kendia. Bahkan itu berkah.

Saya bisa ngobrol dengan si penjemput –yang ternyata anak kenalan saya. Juga kenalan lama semua pembaca Jawa Pos: Dr Tri Susanto. Dosen Universitas Brawijaya, Malang, yang viral luar biasa –meski belum ada istilah viral kala itu.

Nama Dr Tri jadi buah bibir akibat heboh hasil penelitiannya: makanan apa saja yang mengandung babi.

BACA JUGA :  DISWAY: Bendungan Hasto

Nama si penjemput: Ario Susanto. Ia arsitek digital. Cabang ilmu baru.

Cerita soal arsitek digitalnya nanti saja. Kita bernostalgia dulu dengan bapaknya –mumpung saya harus banyak kembali mengingat peristiwa-peristiwa lama di Jawa Pos.

Awalnya hasil penelitian sang Ayah biasa-biasa saja –penelitian seorang ilmuwan Islam. Ternyata akhirnya jadi perkara besar. Pasar guncang.

Sebuah media memuat daftar apa saja makanan yang mengandung babi itu. Tanpa wawancara dengan Dr Tri. Media itu hanya memuat daftar di fotokopi yang beredar di masyarakat.

Salah satu merek susu paling top saat itu tertulis di media itu. Padahal merek tersebut tidak ada dalam daftar asli hasil penelitian Dr Tri. Rupanya ada penumpang gelap di daftar itu.

Dr Tri pun jadi tersangka. Ditahan. Itu masih zaman Orde Baru. Soal babi sangat sensitif. Bisa tergolong SARA –suku, agama, ras, dan antar golongan.

Dalam tahanan Tri dapat nasihat. Yang menasihati seorang jaksa. Agamanya Kristen. Jaksa memang merasa perkara ini sulit dibawa ke pengadilan. Tapi tekanan politik sangat besar. Jaksa serbasalah.

BACA JUGA :  Mohon Disimak! Ini Penjelasan Lengkap Menaker Soal Perppu Cipta Kerja

Dr Tri benar-benar benar dalam penelitiannya. Tidak melakukan kesalahan apa pun. Juga tidak ada tendensi SARA.

Bahwa masyarakat heboh itu karena copy daftar “gelap” beredar luas. Begitulah cara viral kala itu –fotokopi. Media pun terkecoh ikut memuatnya.

Nasihat jaksa Kristen itulah yang menyelamatkan Dr Tri. Isi nasihatnya sangat “dalam”. Saya malu menceritakannya di konteks zaman sekarang. Saya benar-benar ingin rasanya kenal jaksa seperti itu.

Inilah nasihatnya: agar Dr Tri mau berfoto sekeluarga dengan mengenakan pakaian Jawa lengkap. Sampai ke blankonnya. Pakaian Jawa ala Solo.

Dengan pakaian Jawa yang lengkap Dr Tri sekeluarga berfoto. Di depan rumah. Termasuk Ario yang saat itu masih remaja (foto kanan).

Foto tersebut lantas minta dimuat di salah satu majalah Islam. “Saya lupa nama majalahnya,” ujar Ario sambil mengemudi.

Foto di majalah itulah yang kemudian ditunjukkan ke Presiden Soeharto: bahwa Dr Tri bukan dari aliran Islam yang ekstrem. Dr Tri adalah orang Jawa yang menjunjung tinggi budaya Jawa.

BACA JUGA :  DISWAY: Umur Baru

Dr Tri pun dilepaskan dari tahanan. Status tersangkanya pun hilang. Jaksa bisa keluar dari situasi politik yang amat sulit.

Di mana Dr Tri sekarang?

Ia sudah meninggal dunia. Dr Tri pernah kuliah di Australia. Karena itu, anaknya yang menjemput saya itu, juga kuliah di Australia. Bahkan kini menetap di Australia.

Kami menuju Iqra’. Berkendara pelan-pelan. Mampir minum kopi pun tidak jadi. Saya lebih tertarik mendengarkan cerita Ario. Apalagi cerita soal bagaimana Ario dan kawan-kawannya membangun Iqra’ Center di Perth.

Mereka bukan membangun tempat ibadah dengan cara mencari sumbangan. Cara yang mereka tempuh sangat baru bagi saya. Sangat modern. Model keuangan masa kini.

Ceritanya? Sabarlah sampai besok –bukankah orang sabar kekasih Allah.

Rasanya mereka pakai “Fikih Finance” –melebihi “Fikih Kota Global” yang baru terbit di Jakarta.(*)

Tags: arsitek digitalAustraliadahlan iskandiswayperth
Previous Post

Polisi Duga Mayat Mengambang di Kali Ciliwung ASN Kemendagri

Next Post

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia di Pot 3

Related Posts

Malaysia Luncurkan Program Umrah dengan Kapal Pesiar Mulai 2026
NEWS

Malaysia Luncurkan Program Umrah dengan Kapal Pesiar Mulai 2026

Desember 6, 2025
3k
Banjir Rob Rendam 19 RT di Jakarta Utara, Dua Ruas Jalan Ikut Tergenang
MEGAPOLITAN

Banjir Rob Rendam 19 RT di Jakarta Utara, Dua Ruas Jalan Ikut Tergenang

Desember 6, 2025
2.4k
Kabar Baik yang Mau Berlibur ke Pantai, BMKG: Pantai Anyer-Cinangka Aman Dikunjungi
BANTEN

Pemkab Serang Pastikan Pantai Anyer–Cinangka Aman untuk Libur Nataru 2025/2026

Desember 6, 2025
3k
Banjir Aceh Hari ke-12: 309 Warga Meninggal, 92 Masih Hilang, Sejumlah Wilayah Terisolasi
DAERAH

Banjir Aceh Hari ke-12: 309 Warga Meninggal, 92 Masih Hilang, Sejumlah Wilayah Terisolasi

Desember 6, 2025
2.9k
One Way Arus Mudik Hari Pertama Diberlakukan Sejak 5 April Pukul 21.50 WIB di Tol Trans Jawa
NASIONAL

Prediksi Puncak Mudik Nataru 24 Desember: 17,18 Juta Orang Bergerak

Desember 6, 2025
2.8k
Banjir Rob Genangi Ancol, Akses Pengunjung Dialihkan namun Operasional Tetap Normal
MEGAPOLITAN

Banjir Rob Genangi Ancol, Akses Pengunjung Dialihkan namun Operasional Tetap Normal

Desember 6, 2025
2.9k
Next Post
ole romeny

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia di Pot 3

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com