JAKARTA – Hp Blackberry mendadak diburu kalangan Gen Z di tengah era smartphone seperti Android dan iPhone. Hp yang pernah populer di era 2000-an awal ini sekarang kembali booming dan diburu kaum Gen Z.
Di platform video singkat TikTok, tagar #blackberry sudah dipakai lebih dari 127 ribu kali. Saat mencari kata kunci tersebut, TikTok akan menampilkan ribuan video Gen Z yang memamerkan Blackberry mereka, baik yang dibeli dari platform e-commerce maupun lawas milik orangtua mereka
Lantas, apa penyebab Gen Z kini lebih memilih memakai Blackberry daripada Android atau iPhone?
Dari beberapa video viral di media sosial, sebagian Gen Z mengaku lelah menggunakan smartphone. Selain itu, mereka menilai harga Blackberry jauh lebih murah dibanding iPhone terbaru.
“Saya sudah muak dengan Apple, saya rela menyerahkan hampir segalanya demi sebuah Blackberry!” tulis seorang pengguna, dilansir dari The New York Post.
Selain itu, bagi kebanyakan Gen Z, gerakan anti-smartphone yang semakin berkembang juga merupakan cara untuk bisa lebih terhubung dengan orang-orang terkasih di dunia nyata. Mereka kini lebih bijak dalam mengonsumsi konten.
Berdasarkan studi Pew Research Center tahun 2024 terkait topik ini, hampir setengah dari remaja mengaku online hampir terus-menerus, dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu.
Beberapa bahkan melaporkan merasakan getaran palsu dari notifikasi smartphone, dan yang lain mengatakan bahwa menekan tombol ‘on’ kini tak ubahnya seperti gerakan refleks.
“Ini pada dasarnya menciptakan pola di mana saya merasa cemas, lalu saya membuka smartphone saya, dan kemudian saya membenci diri sendiri karena membuka smartphone, yang membuat saya lebih cemas,” kata Charlie Fisher, seorang mahasiswa berusia 20 tahun, kepada USA Today.
Dalam upaya menjalani detoks digitalnya, Fisher rela mengganti iPhone dengan ponsel lipat, dan ia tidak pernah menyesalinya sejak saat itu.
“Saya melihat segala sesuatu seperti saat saya masih kecil,” lanjut Fisher, menjelaskan gaya hidup barunya tanpa ponsel.
Tren meninggalkan smartphone tengah menggema di kalangan Gen Z dan kaum muda lainnya. Selain Blakcberry dan ponsel lipat jadul, mereka juga memilih menggunakan ‘dumbphone’, dengan teknologi yang lebih sederhana.
Berjam-jam scrolling media sosial terbukti berdampak negatif pada kesehatan mental. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan potensial antara kebiasaan scrolling tanpa henti dan gejala ADHD, depresi, kecemasan, serta kurang tidur.
Lars Silberbauer, Chief Marketing Officer Nokia Phones dan HMD Global, mengatakan bahwa meningkatnya penggunaan dumbphone menandakan kesadaran yang semakin tumbuh di kalangan remaja tentang dampak teknologi terhadap kesehatan mental mereka.