ERA digital telah mengubah berbagai sektor kehidupan, termasuk sistem perpajakan di Indonesia. Perkembangan teknologi yang pesat tidak hanya memfasilitasi administrasi pajak menjadi lebih efisien, tetapi juga menciptakan tantangan baru seperti ekonomi digital dan isu keamanan siber yang menuntut adaptasi regulasi.
Di sisi lain, pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang peran vital pajak bagi pembangunan negara masih perlu ditingkatkan.
Sebagai calon wajib pajak dan agen perubahan di masa depan, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) memegang peranan penting dalam ekosistem perpajakan. Pemahaman sejak dini mengenai bagaimana teknologi memfasilitasi dan membentuk sistem perpajakan modern menjadi esensial untuk menumbuhkan kesadaran pajak, mendorong kepatuhan, dan mencegah penggelapan pajak.
Berangkat dari kebutuhan ini, kami menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan fokus pada “Peran Teknologi dalam Perpajakan Indonesia” di tingkat SMA. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kesadaran yang relevan di tengah kemajuan teknologi dan dinamika perpajakan.
Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi selain pendidikan dan penelitian. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk menerapkan ilmunya secara langsung kepada masyarakat. PMKM menjadi ajang implementasi nyata ilmu, teknologi, dan wawasan yang telah dipelajari selama perkuliahan dalam menjawab kebutuhan serta tantangan yang dihadapi masyarakat.
Kegiatan PMKM kali ini dilaksanakan pada 28 Mei 2025 oleh empat mahasiswi dari Program Studi Sarjana Akuntansi, Universitas Pamulang, yaitu Atika Sekar Damayanti, Dewi Purnama Sari, Elsa Herliana Putri dan Sandra Lestari. Kegiatan PMKM bertempat di SMK Al Hidayah, Depok, dengan melibatkan siswa kelas XI Akuntansi.
Kegiatan ini mengangkat tema: “Peranan Teknologi Dalam Perpajakan di Indonesia”. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya peran pajak dalam pembangunan negara serta bagaimana teknologi telah mengubah wajah sistem perpajakan di era digital.
Acara ini dipandu Ibu Nurhayati, S.E., M.Ak. sebagai dosen pembimbing, dan dibuka secara resmi oleh perwakilan guru SMK Al-Hidayah. Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari pihak sekolah yang menyambut baik inisiatif mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dengan cara yang interaktif dan kontekstual.
Sesi diawali dengan presentasi visual yang menarik, berfokus pada pentingnya teknologi dalam perpajakan, ragam aplikasi perpajakan digital yang ada saat ini (seperti DJP Online, E-Faktur, M-Pajak, hingga Core Tax Administration System – CTAS yang sudah mulai diimplementasikan pada Januari 2025), serta manfaat dan tantangan dari adopsi teknologi ini.
Untuk memastikan pemahaman yang komprehensif, materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna, untuk menghindari kesulitan siswa dalam memahami materi.
Interaksi ditingkatkan lagi melalui sesi tanya jawab, yang di mana siswa/i didorong untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan mereka. Selain itu, kuis interaktif dan studi kasus sederhana yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa juga disajikan untuk menguji pemahaman peserta. Kami juga melakukan interaksi langsung dengan membuat project berupa Majalah Dinding (Mading) sederhana yang berisikan materi pajak yang sudah di jelaskan untuk meningkatkan pemahaman dan juga kreativitas siswa.
Respon dan Dampak
Respon dari siswa/i dan pihak sekolah terhadap kegiatan PKM ini sangat positif. Antusiasme siswa terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam sesi tanya jawab dan kuis interaktif. Banyak siswa menunjukkan ketertarikan pada topik ini, terutama setelah menyadari bagaimana teknologi perpajakan memengaruhi transaksi sehari-hari yang mereka lakukan, seperti belanja online.
Adapun dampak yang teridentifikasi dari kegiatan ini meliputi:
- Peningkatan Literasi Pajak: Sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan pemahaman tentang peran pajak dan bagaimana teknologi memfasilitasi proses perpajakan.
- Kesadaran Pentingnya Kepatuhan Pajak: Materi mengenai kegunaan teknologi dalam memerangi penggelapan pajak dan mendorong transparansi berhasil menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kepatuhan pajak.
- Wawasan Karir: Beberapa siswa menyatakan ketertarikan pada bidang perpajakan dan teknologi sebagai jalur karir potensial di masa depan.
- Apresiasi dari Pihak Sekolah: Pihak sekolah menyampaikan apresiasi atas materi yang relevan dan metode penyampaian yang interaktif, serta berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali.
Harapan Kedepan
Kegiatan PKM ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam menanamkan kesadaran perpajakan berbasis teknologi kepada generasi muda. Ke depan, kami berharap:
- Kolaborasi Berkelanjutan: Terjalinnya kerja sama yang lebih erat dan berkelanjutan dengan sekolah-sekolah menengah atas untuk mengintegrasikan materi literasi perpajakan berbasis teknologi ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.
- Pengembangan Materi Inovatif: Terus mengembangkan materi dan metode penyampaian yang lebih inovatif, seperti simulasi aplikasi pajak sederhana atau kunjungan virtual ke kantor pajak, untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan aplikatif.
- Pembentukan Agen Literasi Pajak: Mendorong pembentukan “Agen Literasi Pajak” dari kalangan siswa/i yang telah mengikuti PKM, sehingga mereka dapat menjadi duta informasi perpajakan di lingkungan sekolah dan komunitas mereka.
- Dukungan Kebijakan: Adanya dukungan kebijakan dari pemerintah daerah atau instansi terkait untuk memperkuat program literasi perpajakan sejak dini, mengingat pentingnya peran pajak bagi pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang cakap teknologi, sadar pajak, dan berperan aktif dalam membangun Indonesia yang maju melalui kontribusi perpajakan yang optimal.
Penulis:







