SEBAGAI bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekelompok mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi Universitas Pamulang telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PKM) yang bertempat di SMK YAPIA Parung, Kabupaten Bogor, Selasa, 6 Mei 2025.
Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Jiwa Sociopreneur di Kalangan Siswa SMK: Inovasi Digital Sebagai Solusi Tantangan Sosial dan Ekonomi” dan dilaksanakan oleh empat mahasiswa, yaitu Muhamad Ropiki, Devy Choirun Nissa, Liandra Luja, dan Sayyid Ibrahim Al-Hadi, di bawah bimbingan dosen pendamping Ibu Siti Chaerunisa Prastiani, S.E., M.Ak.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menanamkan pemahaman yang kuat kepada siswa-siswi SMK mengenai pentingnya peran sociopreneurship dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sociopreneurship, sebagai gabungan antara semangat kewirausahaan dan kepedulian sosial, kini menjadi pendekatan penting dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Dalam konteks dunia pendidikan, pengenalan konsep ini sejak dini sangat krusial agar siswa tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga memiliki kesadaran dan empati terhadap permasalahan yang terjadi di sekeliling mereka.
Kegiatan PKM ini berupaya membekali siswa dengan pemahaman tersebut, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Selain itu, siswa juga dilatih bagaimana memanfaatkan teknologi digital secara bijak dan produktif untuk menunjang ide-ide usaha sosial yang berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dirancang secara interaktif dan partisipatif agar siswa terlibat secara aktif dan merasa memiliki ruang untuk berekspresi. Mahasiswa menyampaikan materi melalui media presentasi visual yang dikemas menarik, dilanjutkan dengan diskusi terbuka yang mendorong siswa untuk berpikir secara kolaboratif.
Peserta juga diajak untuk mengidentifikasi berbagai persoalan sosial yang ada di lingkungan mereka dan menggali potensi solusi melalui pendekatan inovasi digital. Pemberian hadiah kepada siswa yang aktif, berani tampil, dan mengajukan ide menjadi bentuk apresiasi yang efektif dalam meningkatkan antusiasme dan keberanian mereka. Hal ini tidak hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi yang esensial bagi calon sociopreneur muda.
Manfaat dari program ini sangat luas dan menyentuh berbagai pihak. Bagi siswa-siswi SMK YAPIA Parung, kegiatan ini membuka perspektif baru mengenai pentingnya menjadi pribadi yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan kemampuan memanfaatkan teknologi secara konstruktif.
Mereka juga didorong untuk mulai berpikir sebagai agen perubahan yang mampu membawa solusi konkret terhadap persoalan lokal, baik melalui proyek kewirausahaan sosial berskala kecil maupun ide-ide besar yang berpotensi dikembangkan di masa mendatang. Pihak sekolah pun mendapatkan nilai tambah dari program ini, karena semakin menguatkan profil lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki karakter dan empati sosial yang tinggi. Masyarakat di lingkungan sekitar juga menjadi penerima manfaat dari ide-ide sosial yang dirancang oleh siswa, yang ke depan dapat diwujudkan dalam bentuk aksi nyata atau kolaborasi sosial berbasis sekolah.
Sementara itu, bagi tim mahasiswa pengabdi, kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran langsung yang sangat berharga. Mahasiswa tidak hanya menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga mengasah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, serta empati sosial dalam menghadapi dinamika masyarakat secara nyata. Mereka turut mengambil peran aktif dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan edukatif yang konstruktif dan penuh kolaborasi.
Melalui kegiatan ini, Universitas Pamulang kembali menegaskan komitmennya untuk terus mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam karakter, tanggap terhadap isu sosial, dan siap bersaing di era digital yang penuh tantangan. Ke depannya, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di berbagai wilayah dan sekolah lainnya, sebagai bagian dari upaya membangun Indonesia yang lebih inklusif, inovatif, dan berdaya saing global.
Dengan membangun jiwa sociopreneur di kalangan siswa SMK, kita tidak hanya menyiapkan pelaku usaha masa depan, tetapi juga membentuk pemimpin-pemimpin muda yang memiliki visi sosial dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat.
Penulis:
Devy Choirun Nissa
Liandra Luja
Muhamad Ropiki
Sayyid Ibrahim Al-Hadi
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang