ARAB SAUDI – Drone pemadam kebakaran yang disebut “Falcon” akan dikerahkan selama puncak ibadah haji tahun ini. Hal ini menandakan untuk pertama kalinya teknologi tersebut digunakan saat lebih dari 1,5 juta orang diperkirakan menunaikan ibadah haji yang pekan ini akan mencapai puncaknya.
Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Mayor Jenderal Hamoud bin Suleiman Al-Faraj membuat pengumuman tersebut pada Konferensi Pers Komandan Pasukan Keamanan Haji.
Dilansir dari Arab News dari Saudi Press Agency (SPA), Senin 2 Juni 2025, Al-Faraj menekankan pentingnya tindakan pencegahan melalui kunjungan pra-inspeksi ke tempat tinggal jamaah, melakukan patroli keselamatan dan melaksanakan sejumlah skenario dan latihan bersama dengan otoritas terkait di tempat-tempat suci.
Ia juga menjelaskan, upaya ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan respons optimal terhadap situasi darurat, disertai dukungan dari tim intervensi cepat yang dikerahkan sepanjang waktu.
Drone yang disempurnakan dengan kecerdasan buatan (AI) ini secara khusus dirancang untuk operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan di dataran tinggi atau lokasi yang sulit diakses.
Memiliki waktu terbang operasional hingga 12 jam di dataran tinggi, drone ini dapat membawa muatan sekitar 40 kilogram.
Lebih jauh, drone tersebut dikatakan dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran serbaguna, bersama dengan sistem penyelamatan, kontrol, dan keselamatan yang terintegrasi.
Kemampuannya meliputi kamera termal dan kemampuan untuk menyiarkan rekaman langsung dari lokasi, yang dapat langsung dihubungkan ke pusat komando dan kontrol.
Menurut SPA, keunggulan utamanya meliputi kecepatan respons, pengurangan risiko bagi personel, dan peningkatan kemampuan pengambilan keputusan melalui pencitraan waktu nyata, kata SPA.
Diketahui, Wukuf Arafah akan jatuh pada Hari Kamis 5 Mei. Kementerian Agama RI mengumumkan, jamaah haji asal Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah mulai 4 Juni atau 8 Dzulhijah.