MAHASISWA Universitas Pamulang (UNPAM) yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menggelar kegiatan bertema “Strategi Peningkatan Literasi Keuangan Digital bagi UMKM melalui Software Akuntansi Sederhana”. Acara ini diselenggarakan di Likely Café & Resto, salah satu pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Tim PKM yang terdiri dari Ivonne Viorenza Ina, Salsa Nur Azizah, Rani Venta Buchika, dan Maura Ardika Sekar Ayuningrum dengan bimbingan dosen Nurhayati, SE., M.Ak, menghadirkan pendekatan praktis untuk meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM dalam pengelolaan keuangan digital.
Tantangan Keuangan UMKM di Era Digital
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional, namun masih banyak pelaku usahanya yang mengalami kesulitan dalam mencatat transaksi dan menyusun laporan keuangan secara sistematis. Minimnya pemahaman tentang literasi keuangan digital dan kurangnya akses terhadap teknologi yang ramah pengguna menjadi salah satu penyebabnya.
“Di tengah era digital, kemampuan mengelola keuangan secara digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan,” ujar Nurhayati.
Pengenalan Accurate Pos: Solusi Akuntansi yang Mudah Diakses
Dalam kegiatan ini, tim PKM memperkenalkan Accurate Pos, sebuah perangkat lunak akuntansi yang dirancang khusus untuk kemudahan penggunaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencatat transaksi penjualan, memantau arus kas, hingga menyusun laporan keuangan secara otomatis.
Sesi pelatihan mencakup praktik langsung mulai dari proses registrasi hingga pengoperasian fitur-fitur utama Accurate Pos. Peserta diajak untuk memahami betapa pentingnya pencatatan yang rapi dan real-time guna mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat dan efisien.
Literasi Digital, Kunci Daya Saing UMKM
Selain aspek teknis, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kesiapan UMKM menghadapi transformasi digital. Literasi keuangan digital menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional serta daya saing UMKM di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
“Dengan pemanfaatan teknologi sederhana namun efektif, UMKM bisa mengurangi risiko kesalahan pencatatan, meningkatkan transparansi laporan keuangan, serta memperkuat posisi bisnis mereka di pasar,” tambah Ivonne, salah satu anggota tim.
Harapan dan Arah Ke Depan
Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan baru bagi pelaku UMKM untuk lebih terbuka terhadap digitalisasi, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan. Tim PKM juga merekomendasikan agar UMKM terus mengembangkan potensi teknologi dalam berbagai aspek bisnis, termasuk pemasaran dan transaksi digital.
Lebih dari sekadar pelatihan software, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun budaya akuntansi yang sehat dan berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil di Indonesia.
Penulis:
Ivonne Viorenza Ina
Mahasiswi Universitas Pamulang Prodi Akuntansi