TANGSEL – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah resmi memulai tahapan pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) melalui Kick Off Meeting bersama konsorsium pemenang lelang di Serpong. Kamis (15/5).
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menyatakan bahwa rapat perdana ini merupakan langkah awal untuk menyelaraskan target dan mempercepat tahapan pembangunan.
“Kita rapat bagaimana menyatukan pikiran antara jajaran pemerintah Pemkot Tangsel dengan konsorsium untuk mensukseskan proyek ini. Setelah kemarin penyerahan SPPL (Surat Penunjukan Pemenang Lelang), akan ada tahapan-tahapan berikutnya. Mudah-mudahan setelah ini kita langsung bergerak dengan cepat,” ujarnya dikutip Jumat (16/5).
Proyek PSEL ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan ditargetkan untuk mulai beroperasi dalam waktu 3 tahun 7 bulan. PSEL Tangsel akan dibangun di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan diharapkan mampu mengolah 1.100 ton sampah per hari, terdiri dari 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama.
Teknologi yang akan digunakan memiliki standar Eropa, ramah lingkungan, tanpa bau, tanpa limbah, serta mampu menghasilkan listrik sebesar 19,6 megawatt per jam yang akan dijual ke PLN.
Selain mendukung energi terbarukan, proyek ini juga menjawab tantangan pengelolaan sampah di Tangsel yang terus meningkat hingga 3,2% per tahun, angka yang lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Jadi kami juga mengantisipasi dalam beberapa tahun ke depan mungkin akan terjadi eskalasi, kita perlu menambah kapasitas kembali, tapi semuanya sudah kami hitung,” katanya.
Terkait dengan skema pembiayaan PSEL, mengacu pada aturan Kementerian Keuangan, dengan maksimum tipping fee Rp500.000 per ton. Namun hasil kajian menunjukkan bahwa kebutuhan biaya pengolahan mencapai Rp529.000 per ton. Skema pembagian antara pusat dan daerah akan difinalisasi setelah studi kelayakan selesai.
Sebagai solusi jangka pendek sebelum PSEL beroperasi, Pemkot Tangsel juga telah menyiapkan lokasi pembuangan sementara di kawasan Cipeucang dan menjalin kerja sama pembuangan sampah dengan daerah lain seperti Pandeglang, Lebak, Tangerang, hingga wilayah Jawa Barat.







