GARUT – Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan akan menginventarisasi jumlah anggota keluarga korban ledakan amunisi di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Langkah ini menjadi upaya tindak lanjut dari janji Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan memberikan bantuan pada keluarga korban.
“Baik, nanti didata,” ujar Bupati Abdusy Syakur saat meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Selasa, 13 Mei 2025.
Dalam kesempatan itu, Bupati Garut hadir mendampingi Gubernur Jawa Barat serta jajaran dari Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi dalam kunjungan ke RSUD Pameungpeuk, tempat para korban diidentifikasi. Di sana, mereka juga bertemu langsung dengan para keluarga korban ledakan.
Dalam kesempatan itu pula, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga korban sebesar Rp50 juta.
Selain itu, pemerintah juga akan menanggung biaya pendidikan anak-anak korban hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Gubernur meminta kepada Bupati Garut untuk segera mendata jumlah keluarga korban yang berhak menerima bantuan, termasuk anak-anak yang mendapatkan hak pendidikan.
“Nanti ini ada Bupati ya,” kata Dedi Mulyadi saat berbincang dengan keluarga korban di RSUD Pameungpeuk.
Salah seorang anggota keluarga korban, Farid, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah. Ia mengapresiasi komitmen bantuan yang dijanjikan, baik dalam bentuk tunjangan finansial maupun tanggungan pendidikan bagi anak-anak korban.
“Ya, bertanggung jawab menyekolahkan sampai perguruan tinggi, kemudian uang pemulasaran,” ujar Farid.
Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat akibat pemusnahan amunisi tidak layak pakai terjadi di kawasan pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, pada Senin, 12 Mei 2025.
Ledakan tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, yang terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.