TANGSELXPRESS – Mata kering semakin menjadi masalah kesehatan yang serius di era digital. Rata-rata screen time masyarakat Indonesia mencapai 7 jam 38 menit per hari menurut laporan Backlinko 2024, sementara data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) mencatat prevalensi mata kering di Indonesia mencapai 27,5 persen.
Faktor lain seperti paparan AC, polusi udara, dan penggunaan lensa kontak turut memperburuk kondisi ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, JEC Eye Hospitals and Clinics menghadirkan JEC Dry Eye Spa, layanan inovatif yang menggabungkan terapi medis dengan relaksasi ala spa untuk memberikan kenyamanan instan bagi pasien mata kering.
Layanan ini diluncurkan di RS Mata JEC @ Kedoya, menjadikannya rumah sakit mata pertama di Indonesia yang menawarkan konsep perawatan mata kering yang menyegarkan dan menenangkan.
Mata Kering: Ancaman Nyata dari Pola Hidup Modern
Ketua Dry Eye Service JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM, menjelaskan bahwa perubahan gaya hidup digital mempengaruhi kesehatan mata secara signifikan.
“Durasi screen time yang panjang menyebabkan perubahan dalam frekuensi dan kualitas berkedip, sehingga memicu kekeringan pada permukaan mata. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa semakin parah hingga berpotensi menyebabkan gangguan permanen pada penglihatan,” jelasnya.
Selain faktor screen time berlebihan, kondisi lingkungan seperti udara kering, polusi, asap rokok, dan paparan AC juga memperburuk kondisi mata. Faktor risiko lain yang dapat memicu mata kering meliputi:
✔ Usia di atas 50 tahun (terutama perempuan pasca-menopause)
✔ Penggunaan lensa kontak dalam jangka panjang
✔ Riwayat operasi mata atau penyakit tertentu
✔ Penggunaan obat-obatan tertentu (baik oral maupun tetes mata)
✔ Penyakit metabolik seperti diabetes melitus
Mata kering tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa berdampak pada menurunnya produktivitas dan kualitas hidup. Gejalanya meliputi mata terasa kering, gatal, berpasir, perih, sering berair, hingga penglihatan buram.
JEC Dry Eye Spa: Perawatan Mata Kering yang Menyegarkan dan Relaksasi seperti Spa
Berbeda dengan terapi mata kering konvensional, JEC Dry Eye Spa menawarkan pendekatan holistik yang tidak hanya mengobati, tetapi juga memberikan sensasi relaksasi bagi pasien.
Sebelum menjalani terapi, pasien akan menjalani pemeriksaan menyeluruh oleh dokter subspesialis dry eye di JEC Dry Eye Service.
Terapi Dry Eye Spa menggunakan steam atomizer, alat canggih berteknologi ultrasonik yang menghasilkan droplet halus dari larutan khusus untuk melembapkan mata. Pasien akan merasakan sensasi sejuk yang langsung memberikan kenyamanan pada mata.
“Layanan ini tidak hanya mengatasi gejala mata kering seperti mata mengganjal, perih, dan berpasir, tetapi juga membantu menjaga kelembapan alami mata. Dengan terapi rutin setiap dua minggu sekali, pasien dapat mencegah kondisi dry eye semakin parah sehingga tetap produktif dan nyaman dalam beraktivitas,” ujar Dr. dr. Nina Asrini Noor, SpM.
Layanan Terpadu untuk Mata Kering di JEC
JEC Dry Eye Spa merupakan bagian dari layanan JEC Dry Eye Service, yang menawarkan solusi komprehensif bagi pasien mata kering, meliputi:
✔ Konsultasi dan edukasi seputar mata kering
✔ Pemeriksaan diagnostik menggunakan teknologi modern, seperti Schirmer Test, Tear Break Up Time (TBUT), dan Meibography
✔ Tindakan medis lanjutan, termasuk:
• Artificial tears substitute untuk meningkatkan kelembapan
• Autologous serum tetes mata untuk memperbaiki permukaan mata yang rusak
• Punctal plug untuk mempertahankan kelembapan air mata
• Intense Pulse Light (IPL) untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata
Menurut Dr. Jenny Darmawan, MARS, Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RS Mata JEC @ Kedoya, konsep Dry Eye Spa hadir untuk menciptakan pengalaman terapi mata yang lebih nyaman dan santai bagi pasien.
“Dengan suasana yang lebih rileks, pasien dapat merasa lebih tenang dan menikmati terapi, sehingga hasil perawatan lebih optimal,” ungkapnya.
Peluncuran JEC Dry Eye Spa juga diikuti dengan seminar kesehatan mata, khususnya bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami mata kering. Langkah ini semakin memperkuat komitmen JEC Eye Hospitals and Clinics dalam menghadirkan inovasi serta layanan terbaik bagi kesehatan mata masyarakat Indonesia.
Tentang JEC Eye Hospitals and Clinics
Sebagai pemimpin dalam layanan kesehatan mata di Indonesia sejak tahun 1984, JEC telah memperoleh berbagai penghargaan bergengsi, termasuk:
🏆 Akreditasi dari Joint Commission International (JCI) empat kali berturut-turut (2014, 2017, 2020, 2023)
🏆 Penghargaan Indonesia Healthcare Most Reputable Brand
🏆 Pionir LASIK pertama di Indonesia (dianugerahi MURI pada 2007)
Saat ini, JEC memiliki 5 rumah sakit mata dan 11 klinik utama mata di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Bali, dan Kendari.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan JEC Dry Eye Spa, kunjungi www.jec.co.id atau hubungi (021) 2922 1000.