TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto telah mengungkap kronologi 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Sebanyak empat siswa menjadi korban meninggal dunia dalam kasus terseretnya 13 siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini.
Outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa dari kelas tujuh dan delapan serta 16 guru pendamping. Rombongan berangkat Senin (27/1/2025) dari sekolah SMPN 7 Kota Mojokerto dengan mengendarai lima bus.
Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro mengatakan, hasil koordinasi yang dilakukan dengan Polres Gunungkidul yaitu 13 pelajar tersebut keluar dari rombongan di Pantai Drini.
“Hanya 13 siswa yang keluar dari rombongan dan ini terkonfirmasi juga oleh Kapolres Gunungkidul. Bahwasanya imbauan itu memang sudah dilakukan,” kata Ali Kuncoro, Kamis (30/1/2025).
Ia menambahkan, setiba di Pantai Drini, 257 siswa dan 16 guru melaksanakan salat subuh sebelum peristiwa 13 pelajar terseret ombak. Kemudian dilanjut makan pagi dan rencananya menuju lokasi pembatik.
Namun, 13 siswa memilih bermain air dan terseret ombak pantai selatan disaat yang lain tengah membersihkan diri di sekitar Pantai Drini.
Belasan siswa itu keluar dari rombongan, meski guru pendamping sudah memberikan peringatan untuk tidak mendekati garis pantai yang 50 meter di depannya merupakan jurang atau palung laut.
“Peringatan sudah dilakukan dan para pendamping melindungi para siswa sudah dilakukan. Namun, yang namanya siswa pada usia masih belasan, tentu ketemu air inginnya bermain,” bebernya.
Menurut Ali Kuncoro, pihaknya saat ini tak ingin menyalahkan siapapun atas musibah yang telah menelan empat korban jiwa itu.
Sebab menurutnya, pihak sekolah sudah berusaha melakukan perlindungan terhadap ratusan anak didik tersebut dengan memberikan peringatan dan larangan.
“Kita tidak mencari siapa yang salah, tetapi inilah kronologinya dan kita sudah berusaha untuk mencari solusi terbaik dari permasalah ini. Tiga belas (anak) ini bermain, dan ternyata gelombang laut pantai selatan saat itu tak bersahabat,” pungkasnya.