TANGSELXPRESS – Untuk memperkuat kewaspadaan dini terhadap penyakit influenza, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) atau Early Warning Alert and Response System (EWARS).
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel), dr. Allin Hendalin bahwa sistem ini berperan dalam mendeteksi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang dilaporkan secara mingguan melalui platform komputer.
“Melalui SKDR, peningkatan kasus influenza di suatu wilayah bisa terdeteksi lebih cepat melalui alert atau peringatan dini saat terjadi peningkatan kasus melebihi ambang batas yang telah ditentukan,” ujar dr. Allin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2025).
Pelaporan kasus dilakukan oleh UPTD Puskesmas dan Rumah Sakit. Berdasarkan data SKDR per November 2024, kasus influenza tercatat pada seluruh rentang usia di Kota Tangerang Selatan dan jumlah kasusnya bergejolak setiap minggunya.
Influenza adalah jenis infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini dipicu oleh virus influenza tipe A, B, dan C.
Dr. Allin menekankan bahwa meskipun influenza kerap dianggap sebagai penyakit umum, pada bayi dan balita, virus ini dapat menimbulkan komplikasi serius.
Gejala influenza antara lain, Demam tinggi, Batuk kering, Sakit tenggorokan, Pilek, Sakit kepala, Kelelahan dan lemas, Sakit otot dan sendi, Muntah dan diare (jarang terjadi).
Pada bayi dan balita, influenza dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti pneumonia, bronkiolitis, miomisitis (peradangan otot), ensefalitis (peradangan otak), hingga masalah jantung.
“Mengenali gejala secara dini dapat mencegah komplikasi serius serta mempercepat penanganan,” tegasnya.
Dinkes Tangsel telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus influenza ini melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada tenaga medis, serta penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media sosial.
“Selain itu, Dinkes Tangsel juga melakukan pemantapan sistem surveilans yang telah ada guna penyelidikan dan pelacakan kontak erat,” terangnya. Meski begitu, Dr. Allin memberi penekanan bahwa peran aktif masyarakat memegang peran penting dalam memutus mata rantai penularan influenza.
“Kami mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya deteksi dini dengan segera melaporkan kasus influenza yang ditemui di lingkungannya kepada Puskesmas setempat agar penanganan dapat segera dilakukan,” paparnya.
Apabila gejala influenza mencuat, segera mendatangi fasilitas kesehatan atau rumah sakit terdekat untuk penanganan gejala secara simtomatik serta pendukung guna meredakan gejala dan mencegah munculnya infeksi sekunder hingga komplikasi.