TANGSELXPRESS – Masyarakat diminta untuk mewaspadai wabah Human Metapneumovirus (HMPV). Pasalnya, virus ini perlu dapat dengan mudah menjangkit orang-orang dengan imunitas rendah seperti bayi, balita, lansia, ibu hamil, serta individu dengan kondisi medis tertentu.
“Masyarakat yang memiliki comorbid (penyakit penyerta), atau yang memiliki imunodefisiensi seperti HIV, juga rentan tertular HMPV,” ujar Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr Ngabila Salama dikutip dari laman Beritasatu.com, Minggu (12/1/2025).
Ngabila menjelaskan, HMPV merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus RNA yang berbeda keluarga dengan virus influenza.
Gejala infeksi HMPV dapat menjadi berat dan berpotensi menyebabkan sesak napas, pneumonia, bahkan bronchiolitis pada anak-anak yang bisa mengancam nyawa. Kendati begitu, tingkat kematian atau angka fatalitas akibat virus ini tidak terlalu tinggi.
“Cara penularannya dan gejalanya mirip dengan influenza, namun HMPV lebih cepat menular dibandingkan virus influenza dan lebih banyak menyerang individu dengan imunitas rendah,” tuturnya.
Ngabila mengatakan, HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi global seperti Covid-19. Virus ini sudah ditemukan pertama kali di Belanda pada 2001 dan sudah bersirkulasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bahkan, lanjut Ngabila, banyak kasus HMPV yang sudah sembuh dan kemungkinan besar kita atau orang sekitar kita sudah pernah terinfeksi tanpa menyadarinya.
“Berbeda dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China, HMPV sudah ada sejak lama dan telah menjadi bagian dari infeksi saluran pernapasan yang umum terjadi,” tukasnya.