TANGSELXPRESS – Di Jepang, sebuah fenomena kecantikan baru tengah bermunculan. Salah satu tren yang kini semakin populer adalah perawatan penghilangan bulu tubuh untuk anak-anak.
Perawatan yang sebelumnya dianggap sebagai kebutuhan orang dewasa ini kini ikut merambah pada anak-anak, bahkan sejak Sekolah Dasar (SD).
Suzu Tanaka anak usia 6 tahun, menjalani perawatan penghilangan bulu di lengan dan kakinya di sebuah salon kecantikan di Tokyo, Jepang. Ini merupakan perawatan kelima dari rangkaian 12 sesi.
Suzu adalah nama samaran untuk melindungi privasinya. Ia memulai perawatan ini di cabang salon kecantikan Dione di Shinjuku pada bulan Juni saat berusia 5 tahun.
“Ia mulai merasa minder setelah temannya menyebutkan bahwa rambut di atas bibirnya membuatnya terlihat seperti memiliki kumis,” kata ibunya, yang juga menggunakan nama samaran, Miyuki Tanaka, dikutip dari laman The Japan Times.
“Setelah berdiskusi dengan suami saya, kami memutuskan bahwa akan lebih baik jika rambut tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan sebelum dia mulai masuk sekolah dasar, di mana ada kegiatan berenang,” ujar ibu berusia 33 tahun tersebut.
Di Jepang, perawatan penghilang bulu di salon kecantikan dan lembaga medis, yang sebelumnya dianggap hanya untuk orang dewasa, semakin sering ditawarkan untuk anak-anak, bahkan untuk mereka yang berusia tiga tahun. Kekhawatiran akan diejek dan perundungan menjadi alasan utama perawatan ini.
Namun, para ahli memperingatkan risiko yang dapat ditimbulkan, seperti dampaknya pada kulit anak yang sensitif, serta tekanan sosial yang menyertai perawatan tersebut.
Keiko Aiba, profesor di Universitas Meiji Gakuin yang meneliti penghilangan bulu di kalangan siswa SMA mengatakan bahwa praktik ini telah menjadi standar perawatan tubuh, bukan pilihan bagi sebagian besar masyarakat Jepang.
“Biaya sosial untuk melawan norma ini sangat tinggi. Di Jepang, penghilangan bulu tubuh telah umum, hal ini menjadi bentuk perawatan dasar,” katanya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Benesse, perusahaan layanan pendidikan anak, antara April dan Mei tahun lalu terhadap orangtua siswa SD, SMP, dan SMA dengan 1.284 responden valid, mengungkapkan 77,3% anak-anak mereka mengeluhkan kekhawatiran tentang bulu tubuh.