• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Selasa, 21 Oktober, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Transformasi Perilaku Manusia: Feodalisme ke Kapitalisme, Apa yang Kita Pelajari?

Aenna Rahman by Aenna Rahman
Desember 23, 2024
in PENDIDIKAN
Reading Time: 2min read
Transformasi Perilaku Manusia: Feodalisme ke Kapitalisme, Apa yang Kita Pelajari?
123
SHARES
3.2k
VIEWS

DUNIA tidak pernah berhenti berubah. Dari feodalisme hingga kapitalisme, sejarah manusia menunjukkan bahwa sistem sosial dan ekonomi memainkan peran besar dalam membentuk cara kita hidup, berpikir, dan berinteraksi. Tetapi apakah perubahan ini selalu membawa kita ke arah yang lebih baik?

Dalam artikel ini, saya ingin mengajak pembaca untuk merenungkan dampak transformasi ini pada perilaku manusia, dan bagaimana pelajaran dari masa lalu dapat membantu kita menghadapi tantangan modern.

Feodalisme: Stabil, tetapi Membelenggu

Bayangkan hidup di era feodalisme. Sistem ini menawarkan stabilitas dengan struktur hierarki yang jelas: para bangsawan menguasai tanah, sementara petani bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Namun, stabilitas ini datang dengan harga mahal: tidak ada ruang untuk inovasi atau mobilitas sosial. Seorang anak petani akan tetap menjadi petani seumur hidupnya. Loyalitas dan kewajiban adalah nilai utama, tetapi apakah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kebebasan dan perkembangan diri?

BACA JUGA :  Tips IPK Tinggi hingga Lulus Predikat Cum Laude, Mahasiswa Baru Wajib Tahu

Feodalisme memberikan pelajaran penting: stabilitas memang diperlukan, tetapi terlalu banyak pembatasan bisa mengekang potensi manusia. Dalam konteks modern, kita melihat bahwa organisasi atau sistem yang terlalu kaku sering kali kehilangan kesempatan untuk berkembang.

Kapitalisme: Kebebasan yang Mengasingkan

Kemudian datang kapitalisme, sistem yang mendorong inovasi, efisiensi, dan kebebasan individu. Tidak ada lagi batasan berdasarkan kelas sosial; setiap orang memiliki peluang untuk meraih kesuksesan. Tetapi apakah ini berarti kapitalisme adalah solusi sempurna? Sayangnya, tidak. Sistem ini, meskipun menjanjikan kebebasan, sering kali menciptakan kesenjangan sosial yang mencolok. Orang-orang didorong untuk bersaing, sering kali mengorbankan hubungan sosial dan keseimbangan hidup.

Alienasi, eksploitasi tenaga kerja, dan ketimpangan adalah konsekuensi dari fokus berlebihan pada keuntungan finansial. Kita sering mendengar cerita tentang pekerja yang merasa kehilangan makna dalam pekerjaan mereka, hanya menjadi roda kecil dalam mesin besar bernama kapitalisme. Pelajaran dari kapitalisme adalah bahwa kebebasan tanpa tanggung jawab sosial dapat menjadi pisau bermata dua.

BACA JUGA :  Kebijakan Dividen: Strategi, Teori, dan Aspek Penting dalam Pembagian Keuntungan Perusahaan  

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Menghadapi realitas ini, kita harus belajar dari kedua sistem tersebut. Feodalisme mengajarkan pentingnya stabilitas dan tanggung jawab sosial, sementara kapitalisme menunjukkan nilai inovasi dan kebebasan individu. Tantangan terbesar bagi kita adalah menyeimbangkan keduanya.

Di era modern, organisasi dan masyarakat perlu lebih inklusif dan berkelanjutan. Sistem akuntansi, misalnya, tidak lagi hanya menjadi alat untuk memaksimalkan laba tetapi juga untuk memastikan kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan lingkungan. Kita membutuhkan pendekatan yang lebih manusiawi dalam manajemen, di mana kebutuhan sosial dan psikologis karyawan sama pentingnya dengan target ekonomi.

Kesimpulan

Transformasi dari feodalisme ke kapitalisme memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana sistem sosial dan ekonomi membentuk perilaku manusia. Namun, masa depan tidak boleh hanya menjadi refleksi dari masa lalu. Kita harus merancang sistem yang lebih baik: stabil tanpa membelenggu, bebas tanpa mengasingkan. Dengan memahami sejarah, kita memiliki peluang untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan bermakna bagi semua.

BACA JUGA :  Dampak Pergaulan Bebas

Pertanyaannya sekarang, apakah kita siap belajar dari sejarah atau justru mengulang kesalahan yang sama?

 

Penulis:

Zahra Azizah

Mahasiswi Prodi Akuntansi S1 Universitas Pamulang

Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.

Tags: Artikel Mahasiswa UnpamRuang Unpamuniversitas pamulangunpam
Previous Post

Tol Cipularang Kembali Makan Korban, Dosen UIN Bandung Tewas Kecelakaan

Next Post

Khusus 25 dan 26 Desember 2024, Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp10 Ribu

Related Posts

Membangun Kecerdasan Finansial dan Deteksi Penipuan Keuangan di Kalangan Pelajar
PENDIDIKAN

Membangun Kecerdasan Finansial dan Deteksi Penipuan Keuangan di Kalangan Pelajar

Oktober 20, 2025
2.9k
Wujudkan Pengabdian Melalui Edukasi Efektivitas Pelaporan Keuangan untuk Optimalisasi Keuangan UMKM di Ciputat
PENDIDIKAN

Wujudkan Pengabdian Melalui Edukasi Efektivitas Pelaporan Keuangan untuk Optimalisasi Keuangan UMKM di Ciputat

Oktober 20, 2025
3.2k
Ketidakmerataan Pendidikan di Setiap Daerah Di Indonesia
PENDIDIKAN

Masa Depan Harus Dicapai dengan Pendidikan

Oktober 9, 2025
2.2k
Alzind Fest 2025: Tanamkan Kreativitas dan Kepedulian di Sekolah Al-Zahra Indonesia
TANGERANG SELATAN

Alzind Fest 2025: Tanamkan Kreativitas dan Kepedulian di Sekolah Al-Zahra Indonesia

Oktober 9, 2025
329
Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan dan Peluang
PENDIDIKAN

Manajemen Strategi Organisasi Pendidikan di Era Digital: Tantangan dan Peluang

Oktober 6, 2025
3.1k
PKM Unpam di SMP Nusa Bhakti: Pelatihan Literasi Digital dan Keamanan Siber
PENDIDIKAN

PKM Unpam di SMP Nusa Bhakti: Pelatihan Literasi Digital dan Keamanan Siber

Oktober 6, 2025
2.2k
Next Post
Khusus 25 dan 26 Desember 2024, Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp10 Ribu

Khusus 25 dan 26 Desember 2024, Tarif Maksimal LRT Jabodebek Rp10 Ribu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com