DITETAPKAN sebagai respons atas serangkaian skandal akuntansi besar di awal abad ke-21, SOA telah menjadi tonggak penting dalam tata kelola perusahaan modern, khususnya di Amerika Serikat. Undang-undang ini tidak hanya sekadar kumpulan aturan, tetapi juga sebuah manifestasi dari tuntutan masyarakat akan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan yang lebih tinggi terhadap laporan keuangan perusahaan publik.
Dampak SOA terhadap Fungsi Internal Audit
SOA telah memberikan dampak signifikan terhadap fungsi internal audit. Beberapa di antaranya adalah:
– Peningkatan Peran: Internal auditor kini memiliki peran yang jauh lebih strategis. Mereka tidak hanya melakukan pemeriksaan rutin, tetapi juga terlibat aktif dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal, yang merupakan persyaratan utama dalam SOA.
– Fokus pada Risiko: SOA mendorong internal auditor untuk lebih fokus pada identifikasi dan penilaian risiko yang dapat mempengaruhi pelaporan keuangan. Hal ini mengharuskan internal auditor memiliki pemahaman yang mendalam tentang bisnis perusahaan dan lingkungan operasionalnya.
– Peningkatan Kompetensi: Untuk memenuhi tuntutan SOA, internal auditor perlu terus meningkatkan kompetensi mereka, terutama dalam bidang pengendalian internal, audit IT, dan risiko perusahaan.
– Tekanan untuk Independensi: SOA menekankan pentingnya independensi internal auditor. Hal ini mengharuskan adanya pemisahan yang jelas antara fungsi audit internal dengan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan.
Tujuan dan Isi Sarbanes Oxley Act Sarbanes-Oxley Act (SOA)Â
Sebuah undang-undang yang disahkan di Amerika Serikat pada tahun 2002 sebagai respons atas sejumlah besar skandal akuntansi yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar. Undang-undang ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar modal dengan cara memperbaiki kualitas pelaporan keuangan dan memperkuat tata kelola perusahaan.Â
Tujuan Utama SOXÂ
- Meningkatkan kepercayaan investorÂ
- Mencegah kecurangan akuntansiÂ
- Memperkuat tata kelola perusahaanÂ
- Meningkatkan kualitas auditÂ
Isi pokok SOXÂ
- Peningkatan Independen auditorÂ
- Rotasi auditorÂ
- Peningkatan tanggung jawab manajemenÂ
- Peningkatan transparansiÂ
- Perlindungan whistleblowerÂ
- Pembentukan PCAOB
Fenomena di Lapangan: Tantangan dan Peluang
Dalam praktiknya, implementasi SOA menghadapi berbagai tantangan, seperti:
– Biaya yang Tinggi: Penerapan SOA membutuhkan investasi yang signifikan, baik dalam bentuk sumber daya manusia maupun teknologi.
– Beban Kerja yang Meningkat: Persyaratan pelaporan yang lebih rinci dan kompleks dalam SOA meningkatkan beban kerja internal auditor.
– Kurangnya Sumber Daya: Tidak semua perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua persyaratan SOA.
– Perubahan Budaya: SOA membutuhkan perubahan budaya organisasi yang signifikan. Tidak semua karyawan mudah menerima perubahan ini.
Namun, di balik tantangan tersebut, SOA juga membuka peluang baru bagi fungsi internal audit, antara lain:
– Peningkatan Reputasi: Internal auditor yang mampu memenuhi tuntutan SOA akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan yang lebih tinggi.
– Kontribusi yang Lebih Besar: Internal auditor dapat berperan lebih aktif dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
– Pengembangan Karir: SOA membuka peluang pengembangan karir yang lebih luas bagi internal auditor.
Kesimpulan
SOA telah mengubah lanskap tata kelola perusahaan secara signifikan. Meskipun implementasinya penuh tantangan, SOA telah berhasil meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan memperkuat kepercayaan investor. Bagi fungsi internal audit, SOA merupakan peluang untuk meningkatkan peran dan kontribusi mereka dalam organisasi.
Penulis :
Fitrian Sah (221011200359)
Muhammad Fauzan Maulana (221011200255)
Rangga Dwi Putra (221011200144)
Sarah Sayidina Amartha Putri (221011200906)
Program Studi Sarjana Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.