TANGSELXPRESS – Thalasemia merupakan kelainan darah bawaan (genetik) yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.
Penyandang Thalasemia di Indonesia yang jumlahnya ribuan dan menyerang beragam usia, membawa keprihatinan sekaligus menjadi latar belakang Rumah Sakit Buah Hati bersama POPTI (Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalasemia Indonesia) Tangsel menggelar seminar kesehatan bertajuk “Mengenal dan Menghadapi Thalasemia” di ruang Aula RS Buah Hati pada Jumat, (20/12/2024).
Dalam seminar ini, turut mengundang tiga orang narasumber kompeten yaitu, dr. Fajar Subroto Sp.A, Subsp.HO, dr. Teuku Istia Muda Perdan SpJP, FIHA dan Nurul Hidayahti AMd, GZ yang membahas lebih dalam tentang lika liku gejala, penyebab dan penanganan Thalasemia lebih lanjut.
Para peserta seminar yang tidak lain adalah para orangtua penyandang Thalasemia, penderita Thalasemia, serta jajaran manajemen dan ahlli medis RS Buah Hati terlihat serius dan antusias mendengarkan penjelasan para dokter ahli mengenai penyakit berbahaya ini.
Selain itu, ada juga paramedis dari Puskesmas, Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, para kader dan pelajar SMA.
Acara berlangsung dengan mendengarkan presentasi ketiga dokter dalam menjabarkan penyakit Thalasemia sesuai kapasitasnya, dengan durasi masing-masing 15 menit.
Presentasi dibuka oleh dr. Fajar Subroto Sp.A,Subsp.HO yang menjelaskan tentang “Do’s and Dont’s Thalasemia”, kemudian dilanjutkan presentasi dr. Teuku Istia Muda Perdan SpJP, FIHA yang menjelaskan pengaruh Thalasemia pada kinerja jantung.
Segmen presentasi ditutup oleh Nurul Hidayahti AMd, GZ, yang menjabarkan tentang perlunya penyandang Thalasemia melakukan diet dan pola makan yang sehat dan bergizi.
Nurul juga memberi beberapa contoh makanan yang tinggi zat besi, dan tentunya harus dihindari oleh penyandang Thalasemia.
Ketika sesi tanya jawab dimulai, peserta diperbolehkan bertanya oleh tiga narasumber yang berada di depan. Salah satu peserta pun mengajukan pertanyaan pada dr. Fajar Subroto Sp.A,Subsp.HO. “apakah penyakit Thalasemia bisa disembuhkan?”
Menurut dr. Fajar Subroto, Thalasemia saat ini khususnya di Indonesia belum bisa memenuhi standar penyembuhan total seperti di luar negeri yang sudah mengadopsi treatment cangkok sumsum tulang sehingga pasien tidak perlu lagi melakukan transfusi darah.
“Kalau di luar negeri sudah ada transplan sumsum tulang, sehingga pasien bisa sembuh total karena tak perlu lagi transfusi darah. Di Indonesia hal ini masih dipersiapkan di RS Dharmais dan RS Harapan Kita. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa diberlakukan tindakannya untuk mendukung kesembuhan pasien,” jelas dr. Fajar menjawab pertanyaan peserta.
Salah satu penyandang Thalasemia, Abdul Hakim yang sudah menderita Thalasemia selama 17 tahun dan sampai saat ini masih melakukan perawatan rutin di RS Buah Hati Ciputat, mengaku kondisinya berangsur membaik berkat bantuan para dokter ahli di RS tersebut.
Tak lupa Abdul Hakim juga mengucapkan terimakasih pada dr. Fajar Subroto Sp.A,Subsp.HO dan dr. Teuku Istia Muda Perdan SpJP, FIHA (dr. Dani) yang telah memberi penanganan medis yang maksimal selama ini.
Sementara itu, Ketua POPTI Tangsel Rachma Fari mengucapkan terima kasih kepada manajemen RS Buah Hati, sponsor dan semua pihak yang mendukung seminar tersebut. Menurutnya, penyandang thalasemia memang harus mendapat perhatian lebih karena pengobatan dilakukan seumur hidup.
“Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung acara ini, semoga para penyandang thalasemia di Tangsel mendapat perhatian lebih,” kata Rachma Fari.
Seminar kesehatan ini turut didukung oleh para sponsor seperti FIFGROUP (member of ASTRA), Asuransi Astra-Garda Medika dan TangselXpress.com sebagai media partner.
Sebelum acara berakhir, Ketua POPTI Tangsel Rachma Fari memberikan plakat kepada tiga narasumber yang disusul dengan foto bersama dengan seluruh peserta.