TANGSELXPRESS– Ketua Umum GP Ansor sekaligus Panglima Komando tertinggi Banser Addin Jauharudin, mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang dalam kunjungannya ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, mengenang peran Ansor-Banser dalam menjaga gereja di Indonesia.
“Gus Dur memerintahkan Ansor dan Banser untuk menjaga semua gereja, wihara, menjaga pura, menjaga kuil. Ini yang membanggakan kita,” kata Prabowo.
“Mungkin jarang di dunia ada pemuda-pemudi Muslim pada saat hari Natal, pada saat tahun baru, pada hari-hari besar minoritas berdiri di depan tempat ibadah agama lain, menjaga supaya umat agama lain beribadah dengan tenang di tempatnya mereka,” lanjutnya.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin mengaku bersyukur perjuangan kader-kader Ansor-Banser dalam menjaga kerukunan turut dikenang Presiden Prabowo. Padahal, katanya, ada juga yang nyinyir bahkan mencela upaya Ansor-Banser.
“Alhamdulillah, pernyataan Pak Prabowo mengingatkan kita semua bahwa komitmen Banser terhadap nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan kerukunan beragama tetap menjadi fondasi utama perjuangan kami. Ini bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga praktik yang terus kami lakukan hingga hari ini,” ujar Addin Jauharudin saat ditanya komentarnya terkait pernyataan Prabowo di Mesir, Kamis (19/12/2024).
Bahkan, kata Addin, dalam menjalankan komitmen tersebut, tidak hanya waktu dan tenaga yang dikorbankan Ansor-Banser, bahkan hingga nyawa siap dipertaruhkan. “Salah satunya kader terbaik Ansor-Banser almarhum Riyanto yang rela memeluk bom demi menjaga saudara sebangsa berbeda iman dalam menjalankan ibadahnya. Kita akan mengenang Riyanto dalam haul Gus Dur, Minggu 22 Desember di markas PP Ansor,” ungkapnya.
Addin menambahkan perlindungan terhadap gereja dan tempat ibadah lainnya oleh Banser adalah cerminan nyata dari nilai Pancasila. “Kami meyakini bahwa menjaga persatuan bangsa memerlukan tindakan nyata, bukan sekadar slogan. Selama puluhan tahun, Banser hadir untuk melindungi seluruh masyarakat tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan,” tegas Addin.
Menurut Addin, semangat ini relevan dengan kondisi Indonesia yang terus berkembang sebagai bangsa plural. “Kami bersyukur bahwa komitmen ini tidak hanya diapresiasi di dalam negeri, tetapi juga oleh tokoh-tokoh internasional seperti yang disampaikan oleh Pak Prabowo di Al Azhar. Ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah contoh harmoni bagi dunia,” tambahnya.
Selama beberapa dekade, Ansor-Banser terus terlibat aktif dalam menjaga keamanan di tempat-tempat ibadah, termasuk gereja, saat perayaan Natal, Paskah, dan momen-momen penting lainnya. Hal ini menjadi bukti konkret dari pendekatan inklusif yang dijalankan organisasi ini.
Addin juga menyoroti bahwa komitmen ini sejalan dengan prinsip yang ditanamkan oleh pendiri NU, yakni “hubbul wathan minal iman” (cinta tanah air sebagian dari iman). “Banser hadir untuk seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang latar belakang,” ujarnya.
Addin mengatakan, pernyataan Prabowo ini menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan nilai-nilai toleransi di Indonesia. “Apa yang disampaikan oleh beliau di Kairo mengingatkan kita semua bahwa toleransi harus terus diperjuangkan, terutama di tengah dinamika global yang semakin kompleks,” kata Addin.