STRUKTUR modal menunjukkan keseimbangan atau perbandingan antara sumber modal asing (utang) dan modal sendiri. Artinya struktur modal merupakan salah satu fungsi dalam proses pengambilan keputusan pengeluaran suatu perusahaan.
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan atau pemanfaatan utang jangka panjang dengan penggunaan modal ekuitas, yaitu berapa besar modal sendiri dan berapa banyak utang jangka panjang yang harus digunakan agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik dan optimal. Perusahaan dengan struktur modal yang optimal akan mencapai tingkat pengembalian yang sangat optimal, sehingga perusahaan tidak hanya memperoleh keuntungan saja, namun pemegang sahamnya juga menerima pengembalian tersebut.
Komponen Struktur Modal
Berikut ini terdapat beberapa komponen struktur modal, terdiri atas:
1. Utang Jangka Panjang
Jumlah hutang di neraca menunjukkan jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk menjalankan perusahaan. Hutang ini dapat berbentuk hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang, namun pembiayaan jangka panjang umumnya jauh lebih besar dibandingkan dengan hutang jangka pendek.
2. Modal Sendiri
Struktur modal konservatif, struktur modal menitikberatkan pada ekuitas karena penggunaan hutang dalam membiayai suatu perusahaan mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan penggunaan ekuitas. Biaya peluang timbul ketika pembiayaan dengan modal sendiri. Keuntungan memiliki saham pada suatu perusahaan adalah memberikan pemilik kendali atas perusahaan tersebut. Namun, keuntungan dari saham tidak pasti, dan pemegang saham adalah pihak pertama yang menanggung risiko suatu perusahaan. Saham atau ekuitas adalah modal jangka panjang yang diterima dari pemilik atau pemegang saham suatu perusahaan. Ekuitas diperkirakan akan tetap menjadi milik perusahaan tanpa batas waktu, sedangkan modal utang memiliki tanggal jatuh tempo. Ada dua sumber modal ekuitas: modal saham preferen dan modal saham biasa.
Studi Kasus Berdasarkan Materi Struktur Modal
Struktur Modal PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2015-2019 dan Kaitannya di Era Ekonomi Modern. Penelitian mengenai Analisis Struktur Modal Pada PT. Indofood Sukses Makmur TBK Periode 2015-2019 yang diteliti oleh Liswan Rusman, Depianti Nursin, Mastia M. Halimu, menunjukkan hasil bahwa struktur modal perusahaan dicirikan oleh rasio utang yang tinggi, terutama pada tahun-tahun awal periode penelitian. Utang digunakan untuk mendanai pengembangan dan operasi perusahaan, karena Indofood merupakan peserta utama di sektor konsumsi dengan jaringan distribusi yang luas.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada periode ini Indofood mulai menurunkan proporsi utangnya pada akhir jangka waktu 2019. Penyesuaian ini merupakan upaya untuk mencapai struktur permodalan yang lebih sehat dimana jumlah ekuitas dan utang lebih seimbang.
Pada tahun ini (2024) Indofood masih terus menjadi perusahaan makanan dan minuman yang didominasi. Meningkatnya suku bunga global menjadi faktor yang memengaruhi pengelolaan struktur modal. Dalam situasi perekonomian global dan Indonesia saat ini PT. Indofood Sukses Makmur menghadapi beberapa tantangan yaitu;
1. Kenaikan suku bunga
Meningkatnya suku bunga global dari tahun 2022 hingga sekarang akan memberi tekanan tambahan pada perusahaan-perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi. Karena skala bisnis Indofood yang besar, maka Indofood harus lebih memperhatikan pengelolaan biaya bunga untuk mempertahankan profitabilitas.
2. Strategi Diversifikasi dan Efisiensi Operasional
Indofood terus mengembangkan produknya dalam melakukan diversifikasi produk, khususnya di industri makanan instan, barang konsumsi premium, dan masuk ke pasar Asia Tenggara. Strategi ini meningkatkan margin laba bersih meskipun biaya produksi meningkat. Indofood juga menerapkan berbagai strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.
3. Tren Keuangan Berkelanjutan
Tak sedikit perusahaan global kini mengadopsi praktik keuangan berkelanjutan, termasuk pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Hal ini dapat membantu PT Indofood menarik investor yang lebih menyukai perusahaan beresiko rendah dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Komentar dan Analisis Opini
Strategi Indofood atas memanfaatkan utang untuk peluang selama periode 2015 hingga 2019 merupakan langkah yang strategis, terutama untuk menjaga pertumbuhan di industri kuliner dan minuman yang sangat kompetitif. Namun, penyesuaian menuju struktur modal yang lebih sehat merupakan keputusan yang sangat tepat, terutama untuk menghadapi tantangan misalnya kenaikan porto kapital dan tekanan ekonomi dunia.
Pendekatan bertimbang antara utang dan ekuitas sebagai kunci keberlanjutan Indofood pada masa depan. selain itu, keberhasilan perusahaan untuk mengurangi beban utang menaruh ruang bagi investor baru, termasuk pada bidang teknologi dan digitalisasi untuk mendukung efisiensi operasional. Saran dari kasus PT Indofood Sukses Makmur TBK:
1. Memperkuat Ekuitas
Indofood bisa mempertimbangkan taktik guna memperbesar porsi ekuitas, contohnya melalui penerbitan saham baru atau IPO anak perusahaan.
2. Optimalisasi Struktur Utang
Penjadwalan ulang utang dan pengalihan ke pinjaman menggunakan bunga lebih rendah bisa juga dilakukan sebagai taktik mengurangi beban keuangan.
3. Pengelolaan Risiko Global
Indofood wajib terus mengawasi faktor dunia misalnya volatilitas harga bahan standar dan perubahan kebijakan perdagangan internasional.
Dengan taktik yang tepat, Indofood bisa mempertahankan posisinya menjadi galat satu perusahaan terkemuka di Indonesia, bahkan di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Penulis:
Ananda Dwi Puspita Anggraini
Nazma Inaya Ashari
Novi Suci Andriyani
Nur Chaeriyah
Siti Rizka Nabila
Mahasiswa Akuntansi Keuangan Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.