AKUNTANSI keperilakuan adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan usaha atau bisnis. Juga sebaliknya bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan juga pengambilan keputusan bisnis.
Menurut Supriyono (2018 : 4), akuntansi keperilakuan merupakan salah satu bidang ilmu akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia dengan sistem informasi yang mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang melakukan kajian terkait perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi yang mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya. Pada zaman ini, akuntansi keperilakuan sangat dibutuhkan pada proses pengambilan keputusan bisnis dalam mempertahankan keberlangsungan hidup suatu bisnis.
Schiff dan Lewin (2017) Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang merupakan kombinasi dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan usaha/bisnis. Juga sebaliknya bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan juga pengambilan keputusan bisnis. (Tutu et al., 2023)
Menurut Schiff dan Lewin (1974) ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan, yaitu :
- Teori perusahaan dan keperilakuan manajerial
- Penganggaran dan perencanaan
- Pengambilan keputusan
- Pengendalian
- Pelaporan keuangan
Akuntansi keperilakuan penting karena memungkinkan orang untuk mengerti bagaimana perilaku manusia mempengaruhi proses akuntansi. Akuntansi ini juga membantu orang untuk mengerti bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi hasil akuntansi. Selain itu, Akuntansi keperilakuan juga dapat membantu orang untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengendalikan biaya, meningkatkan laba, dan memaksimalkan efisiensi operasional.
Akuntansi keperilakuan di Indonesia masih dalam tahap pengenalan dan belum diterapkan secara luas, baik di institusi pendidikan maupun di praktik bisnis. Ada kebutuhan mendesak untuk memperluas pemahaman tentang pentingnya dimensi perilaku dalam akuntansi, terutama karena banyak keputusan dalam dunia bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor manusia seperti bias, emosi, dan pengambilan risiko.
Namun, ada peluang besar bagi perkembangan akuntansi keperilakuan di Indonesia, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan akan pendekatan yang lebih manusiawi dan strategis dalam manajemen keuangan dan bisnis. Memperkenalkan kursus khusus, seminar, dan penelitian yang mendalam dapat membantu mempercepat pemahaman dan adopsi akuntansi keperilakuan.
Dalam pengenalan akuntansi keperilakuan ada yang menjadi hambatan diantaranya :
- Masih berfokus pada pendekatan tradisional yang dimana masih banyak yang belum mengetahui apa itu akuntansi keprilakuan
- Minimnya tingkat pengetahuan dan kesadaran
- Kurangnya publikasi dan riset lokal
Di Indonesia, penelitian tentang akuntansi keperilakuan masih kurang berkembang. Banyak dari riset yang ada lebih berfokus pada pendekatan kuantitatif dan analisis keuangan tanpa menggabungkan dimensi perilaku. Kurangnya literatur lokal membuat penyebaran konsep ini lebih lambat.
Meskipun pengenalan akuntansi keperilakuan telah dimulai, penyebarannya di Indonesia belum meluas. Diperlukan usaha yang lebih besar, baik dari institusi pendidikan, peneliti, maupun profesional akuntansi, untuk memperkenalkan konsep ini secara lebih luas dan menunjukkan relevansi serta manfaatnya dalam konteks bisnis dan keuangan di Indonesia.
Penulis:
Rosmaidah
Mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang
Tulisan ni dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keprilakuan