PENGGUNAAN utang untuk bisnis bukanlah hal yang jarang pada saat ini. Banyak pengusaha yang meminjam uang baik dari bank ataupun pihak lain untuk membangun sebuah bisnis. Dalam manajemen keuangan seringkali utang dikaitkan dengan leverage. Leverage adalah penggunaan sumber daya keuangan atau modal yang dipinjam untuk meningkatkan potensi pengembalian dari sebuah investasi dan untuk mengembangkan usaha.
Dengan leverage ini, perusahaan dapat memperbesar skala operasinya, melakukan investasi besar, dan meraih pertumbuhan yang lebih cepat. Ketika perusahaan memanfaatkan utang dengan baik perusahaan dapat menginvestasikan dana yang lebih besar ke dalam proyek-proyek ekspansi, riset dan pengembangan, atau akuisisi perusahaan lain dimana hal ini memungkinkan perusahaan tumbuh lebih cepat dibandingkan jika hanya mengandalkan modal sendiri. Selain itu, juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan return on Investment jika hasil investasi yang diperoleh lebih tinggi daripada biaya utang. Dengan kata lain, jika proyek yang dibiayai dengan utang menghasilkan keuntungan yang besar, maka keuntungan bagi pemilik perusahaan juga akan meningkat.
Dilansir dari detik.com, setidaknya ada empat perusahaan yang bangkrut kebanyakan diantaranya jatuh pailit karena tidak mampu membayar utangnya. Dalam konteks ini utang kadang menjadi pisau bermata dua bagi perusahaan. Leverage mampu membuat perusahaan memiliki tambahan dana untuk melakukan ekspansi atau mengembangkan bisnis tapi disisi lain leverage ini dapat menjadi ancaman perusahaan karena utang yang terlalu banyak akan menimbulkan risiko gagal bayar yang akan berdampak pada perkembangan bisnis.
Maka dari itu perusahaan setidaknya harus mengetahui kapan perusahaan membutuhkan utang atau kapan perusahaan harus mengurangi utangnya. Jika tidak ini akan berdampak pada kelangsungan perusahaan. Salah satu caranya ialah mengenal lebih jauh tentang bagaimana potensi dan risiko dari leverage sendiri. Ketika perusahaan sudah mengetahui bagaiaman risiko leverage atau utang, setidak perusahaan sudah tahu bagaiaman harus bertindak dan mengelola utang tersebut.
Penggunaan leverage ini dapat dikatakan sebagai sebuah permainan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko kerugian. Perusahaan harus hati-hati dalam menentukan jumlah utang yang optimal, serta memiliki rencana yang matang untuk mengelola risiko yang terkait dengan utang.Â
KesimpulanÂ
Leverage dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang pesat, namun juga dapat menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Perusahaan harus memahami dengan jelas potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan leverage sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Prinsip kehati-hatian dan perencanaan yang matang adalah kunci untuk memanfaatkan leverage secara efektif.
Penulis:
Latifah Nazwa Aini
Finka Enida Marie
Linda Nuryani
Fadhil Raihan
Dimas Seto Aji