TANGSELXPRESS – Hari Korupsi Sedunia (Harkodia) diperingati setiap tanggal 9 Desember. Peringatan Hari Korupsi Sedunia (Harkodia) 2024 dirayakan sebagai bentuk kontribusi masyarakat dan negara dalam memerangi perilaku korupsi.
Perlu diketahui, kemunculan Harkodia dimulai dari kesadaran negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Mereka menyadari bahwa perilaku korupsi akan berdampak buruk bagi kehidupan.
Pidato yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Kofi Annan, pada 30 Oktober 2003 juga ikut memicu kesadaran pentingnya memerangi perilaku korupsi.
Dalam pidatonya, Kofi Annan menyampaikan bahwa perilaku tersebut jadi pemicu besar ekonomi bangsa hancur. Korupsi juga menghambat program pemberantasan kemiskinan dan pembangunan negara.
DariĀ sinilah 9 Desember kemudian disepakati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Tanggal tersebut didasarkan pada pelaksanaan penandatanganan Perjanjian Anti Korupsi yang digelar di Merida, Meksiko.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ujung tombak Indonesia dalam memerangi perilaku korupsi mengajak masyarakat untuk ikut memperingati Harkodia tahun 2024.
Di Indonesia, Harkodia 2024 mengangkat tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”.
Dikutip dari website resmi KPK, Hakordia 2024 memiliki makna ajakan kepada seluruh elemen bangsa agar memperkuat komitmen dan fokus pada pemberantasan korupsi yang menjadi pilar untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam perayaan Hakordia 2024, ada berbagai rangkaian acara yang diselenggarakan dengan acara puncak digelar tanggal 9 Desember 2024. Kegiatan yang diselenggarakan bersifat edukatif dan kolaboratif dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
Harapannya, peringatan tersebut mampu memperkuat budaya antikorupsi serta membangun kesadaran di Indonesia bahwa korupsi adalah musuh bersama.
Dikutip dari RRI, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menjelaskan bahwa Harkodia 2024 jadi refleksi kontribusi bangsa dalam memerangi perilaku korupsi.
āHari Antikorupsi Sedunia ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk melakukan refleksi: sudah sejauh mana kita berkontribusi dalam memerangi korupsi,ā jelas Nawawi.
Ia juga mengingatkan, agar Indonesia bisa bebas korupsi, perlu keberanian dan ketegasan dari seluruh pihak.
“Saat ini, kita dituntut untuk lebih berani dalam menegakkan integritas, lebih tegas dalam menindak korupsi, dan lebih berkomitmen dalam menjaga amanah yang telah diberikan kepada kita,” jelasnya lagi.