TANGSELXPRESS – Selain sumber polusi yang menurun, intensitas hujan yang semakin sering menjadi faktor penting dalam menentukan kualitas udara.
Lantaran curah hujan memengaruhi udara ‘tercuci’ bersih. Sehingga seluruh partikel dan gas akan meluruh ke bumi bersama air hujan.
Kemudian, pergerakan angin saat ini juga ikut mengencerkan kepekatan konsentrasi udara akibat polusi, baik partikulat dan gas.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarjoko, di mana dalam dua pekan terakhir nilai konstrasi partikel udara PM 2.5 berada di bawah baku mutu udara ambien (BMUA).
“Konsentrasi PM2.5 yang berada di bawah BMUA selama periode tersebut bisa disebabkan oleh kondisi musim yang mulai memasuki musim penghujan,” jelas Sarjoko. Dilansir dari RRI.
Menurut Sarjoko, curah hujan terukur cukup tinggi terutama di sekitar Jagakarsa dan Lubang Buaya. Di mana, dalam beberapa hari terakhir, disertai dengan peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah yang berperan dalam proses deposisi polutan.
“Dari hasil pengukuran curah hujan dan kecepatan angin selama 2 minggu terakhir ini mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga membantu pengenceran polutan khususnya partikulat,” imbuhnya.