TANGSELXPRESS – Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias Cak Lontong menggunakan analogi Olimpiade untuk menggambarkan proses Pilkada DKI Jakarta 2024, menekankan pentingnya penghormatan terhadap hasil pemilu meskipun ada pihak yang tidak terlibat aktif.
Menurut Cak Lontong, kemenangan dalam kontestasi seperti pemilu tetap sah selama tidak ada kecurangan yang terbukti.
“Kadang-kadang kita harus berbicara jernih, terutama dalam situasi seperti ini. Jika saya mengibaratkan Olimpiade sebagai kontes olahraga dunia, semua negara mengikuti, dan meskipun ada negara yang tidak ikut, itu tidak berarti juara yang sudah ada dibatalkan. Begitu juga dengan pemilu, jika sudah ada yang menang, itu sah dan sesuai aturan, kecuali ada kecurangan,” jelas Cak Lontong seperti dikutip dari beritasatu.com, Kamis (5/12/2024).
Ia juga menyoroti hak suara sebagai tanggung jawab individu, seraya menegaskan bahwa mengajak orang lain untuk golput dapat dikenai sanksi.
“Setiap orang berhak memilih, dan jika tidak menggunakan hak suara, tidak ada yang bisa menuntut. Namun, jika seseorang mengajak orang lain untuk tidak memilih, baru ada sanksi,” ujar Cak Lontong.
Menanggapi rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilgub Jakarta 2024, Pramono Anung, calon gubernur nomor urut 3 yang kini mengklaim kemenangan bersama Rano Karno, menyebut fenomena ini sebagai tanda kelelahan publik akibat jadwal pemilu yang padat.
“Rendahnya partisipasi pemilih terjadi di hampir seluruh Indonesia, termasuk Jakarta. Hal ini menunjukkan masyarakat sudah sangat lelah dengan pemilu yang berlangsung terus-menerus,” ujar Pramono Anung dalam deklarasi kemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Kamis (28/11/2024).
Sikap ini mencerminkan upaya tim pemenangan untuk menekankan legitimasi hasil pemilu meskipun terdapat tantangan dalam tingkat partisipasi dan potensi protes, seperti saksi yang enggan menandatangani hasil rekapitulasi suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU, Kamis (5/12/2024) partisipasi pemilih pada Pilgub Jakarta 2024 sebanyak 4.724.393 pemilih atau 57,52% dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 ditetapkan 8.214.007 orang.
Pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), memperoleh 2.183.239 suara atau 50,07% suara. Pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (Rido) meraih 1.718.160 (39,41%) suara.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) meraih 459.230 (10,52%) suara. Sebanyak 363.764 suara dinyatakan tidak sah.