TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui kerjasama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyelenggarakan kegiatan memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) di tingkat Kota Tangsel dengan melibatkan anak-anak disabilitas. Acara ini berlangsung di Aula Blandongan, Rabu (4/12).
Asisten Daerah (Asda) I Pemkot Tangsel, Chaerudin menyampaikan pesan dari Wali Kota Benyamin Davnie bahwa peringatan HDI merupakan momen penting untuk menciptakan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat, dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak penyandang disabilitas untuk berekspresi melalui kreativitas mereka.
“Langkah ini tidak hanya menunjukkan kemampuan dan prestasi mereka, tetapi juga membangun kolaborasi dengan berbagai mitra dan komunitas yang saling mendukung,” ujar Chaerudin.
Chaerudin menekankan bahwa pola asuh anak merupakan hal krusial yang harus diperhatikan oleh orang tua karena memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan mereka. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 Tahun 2021 tentang perlindungan khusus bagi anak yang mencakup 15 kategori, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK).
Ia pun mendorong penanganan khusus sesuai aturan tersebut guna menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak-anak tersebut.
“Kita perlu memahami bahwa anak-anak disabilitas adalah anugerah dari Sang Pencipta, sehingga kita harus mengakui keberadaan mereka dan menangani mereka dengan kasih sayang,” tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala DP3AP2KB, Cahyadi menyatakan bahwa peringatan HDI merupakan wujud dari program perlindungan khusus bagi anak di Kota Tangsel yang mencakup hak-hak seperti hak untuk hidup, hak untuk tidak di stigma, hak mendapatkan pelayanan publik, dan lain sebagainya.
“Ini menunjukkan komitmen Pemkot Tangsel untuk selalu hadir dan peduli terhadap anak-anak penyandang disabilitas sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat,” ucapnya.
Cahyadi juga menyebut bahwa peringatan HDI memberikan fasilitas dan kesempatan bagi anak-anak disabilitas beserta orang tua mereka untuk berekspresi sesuai dengan kapasitas masing-masing.
“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya seremonial semata, melainkan langkah konkret dalam mewujudkan kesetaraan dengan menciptakan ekosistem yang aman dan produktif bagi ABK di masa mendatang,” tambahnya.
Tak hanya itu, Kota Tangsel juga meraih berbagai penghargaan dalam upaya perlindungan perempuan dan anak, antara lain penghargaan sebagai Forum Anak Terbaik, Sekolah Ramah Anak peringkat Kedua tertinggi, Anugerah Parahita Ekapraya, dan Penghargaan sebagai Kota Layak Anak. (arga)