RASIO nilai pasar adalah rasio yang memiliki keterkaitan antara harga saham suatu perusahaan dan arus kas, pendapatan serta nilai buku per saham.
Rasio ini menunjukkan beberapa besar niai investor atau masyarakat umum atau pemegang saham perusahaan untuk membangkitkan minat mereka dalam membeli saham perusahaan dengan harga yang jauh di atas nilai buku perusahaan tersebut.
Analisis rasio nilai pasar juga bisa mengevaluasi harga saham untuk membantu para investor ataupun calon investor untuk membuat keputusan apakah akan berinvestasi ataupun tidak. Hal ini membantu investor agar tidak salah dalam keputusan berinvestasi dan agar investor todak kehilangan uang yang mereka.
Tujuan dan Manfaat Rasio Nilai Pasar
Tujuan serta manfaat dari penggunaan rasio nilai pasar:
- Bagi Investor : membantu dalam memutuskan apakah akan melakukan pembelian atau penjualan saham yang dimiliki. Serta membuat investor dan calon investor meminimalkan risiko investasi.
- Untuk Bankir : menentukan harga saham perusahaan selama penerbitan saham baru atau Initial Public Offering (IPO).
- Bagi Perusahaan : membantu dalam menentukan berapa banyak nilai yang ingin mereka tawarkan dalam potensi merger kepada perusahaan lain.
- Nilai pasar digunakan oleh perusahaan sebagai tolok ukur untuk menghasilkan pengembalian investasi bagi investor saat menghitung dividen.
- Rasio nilai pasar dapat memberikan informasi tentang kinerja sekuritas pasar modal.
- Rasio nilai pasar membuat investor mengharapkan capital gain untuk investasi jangka pendek. Capital gain itu mencerminkan keuntungan bersih dari penjualan dan akuisis sekuritas dipasar modal.
- Rasio ini berguna untuk investor mendapatkan dividen dan juga penjualan nilai saham yang dihargai dimasa depan. Harga saham dimasa depan diketahui dari besarnya laba perusahaan yang diinvestasikan saat ini serta pengukuran dividen.
Macam-Macam Rasio Nilai Pasar Rasio
a. Rasio Pendapatan Per Lembar Saham (Earning Per Share)
Laba per saham (EPS) mengukur jumlah total uang yang dihasilkan dari setiap saham. Keuntungan yang akan diterima pemegang saham akan meningkat dengan nilai EPS yang lebih tinggi.
Laba Bersih
Earning Per Shape (EPS) =
Jumlah lembar saham biasa yang beredar
b. Rasio Harga Laba (Price to Earning Ratio)
Price to Earning (PER) menunjukkan harga yang bersedia dibayar investor untuk setiap rupiah pendapatan yang diklaim. indikator ini digunakan oleh investor untuk memperkirakan kemampuan perusahaan menghasilkan uang sekarang atau dimasa depan.
Harga pasar per lembar saham
Price to Earning Ratio (PER) =
Pendapatan per lembar saham
c. Rasio Pasar Per Buku (Market To Book Value Ratio)
Rasio ini ditunjukkan seberapa tinggi nilai perusahaan sebagai akibat dari investasi pemilik. Jika harga pasar suatu perusahaan turun dibawah nilai bukunya, pemilik akan mendapatkan lebih banyak uang jika rasionya tinggi.
Harga pasar per saham
MBV =
Nilai buku per saham
d. Rasio Pendapatan Deviden (Dividend Yield Ratio)
Rasio Pendapatan deviden merupakan deviden yang dikeluarkan atau dibayarkan dibagi harga saham saat ini. Dividend yield dijelaskan berupa presentase dan salah satu eleman dari total return ( Total Return = Yield + Price Change).
Deviden yield adalah bagian dari total nilai pengembalian yang diterima investor.
Dividen per lembar saham
DY =
Harga per lembar saham
e. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Presentase laba yang dibagikan sebagai dividen kepada investor ditunjukkan oleh ukuran ini. Bagian yang tersisa, yang tidak dibubarkan, dimasukkan kembali ke dalam bisnis. Bisnis dengan pertumbuhan tinggi biasanya memiliki rasio pembayaran dividen yang rendah. Sebaliknya, bisnis dengan laju pertumbuhan yang lambat akan memiliki rasio yang tinggi.
Dividen per lembar saham
DPR =
Pendapatan per lembar saham
Penulis:
Kharisma Arisi Ika A
Mahasiswi Jurusan Akuntansi Mahasiswi Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.