TANGSELXPRESS – Kematian tragis eks anggota One Direction, Liam Payne telah menarik perhatian luas setelah ia jatuh dari balkon di Buenos Aires bulan lalu.
Dilansir dari AP pada Jumat (8/11/2024), Jaksa di Argentina, Andrés Madrea, mendakwa tiga tersangka dengan kelalaian yang menyebabkan kematian serta tuduhan memfasilitasi penggunaan narkotika.
Identitas para tersangka dirahasiakan, tetapi peran mereka telah dijelaskan. Salah satu tersangka sering menemani Payne selama ia berada di Argentina, tersangka kedua adalah staf hotel yang diduga menyediakan kokain untuknya, dan tersangka ketiga diduga sebagai pengedar narkoba.
Menurut laporan autopsi, Payne mengalami luka parah akibat jatuh yang menyebabkan kematiannya, sementara hasil toksikologi menunjukkan jejak alkohol, kokain, dan obat antidepresan. Tidak ada indikasi bahwa Payne mencoba bunuh diri atau mengalami kekerasan fisik, dan luka-luka yang dialami menunjukkan ia mungkin tidak sadarkan diri saat jatuh.
Kasus ini mengingatkan pada beberapa kematian selebriti yang melibatkan narkoba, seperti Matthew Perry dari serial Friends yang didakwa pada tahun sebelumnya, serta rapper Mac Miller pada 2018 yang meninggal karena overdosis opioid.
One Direction adalah salah satu boy band terbesar dalam dekade terakhir sebelum bubar pada 2016, dan setiap anggota, termasuk Payne, melanjutkan karier solo.
Tragedi ini telah mengejutkan banyak penggemar di seluruh dunia, yang masih merasakan dampak dari karya musik yang pernah ia hadirkan bersama One Direction dan dalam karier solonya. Demkian dikutip dari beritasatu.com.