TANGSELXPRESS – BPBD Kota Sukabumi melaporkan bahwa sebanyak 118 warga terpaksa mengungsi akibat bencana alam yang melanda pada Selasa (5/11/2024). Terdapat total 69 titik bencana di tujuh kecamatan, termasuk banjir di 47 lokasi, longsor di 10 titik, pohon tumbang di dua lokasi, satu rumah roboh, tiga dinding jebol, serta lima titik tembok penahan tanah yang ambruk.
Wilayah yang paling parah terdampak adalah Kampung Cikondang, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, di mana banjir mengakibatkan kerusakan pada 15 rumah, dengan enam di antaranya mengalami kerusakan berat.
“Kurang lebih ada 15 rumah yang rusak. Yang mengungsi kita fokuskan di dua lokasi. Mereka yang mengungsi dikarenakan bangunan rumah yang ditinggali mengalami rusak berat,” kata ketua RT setempat Taufik Hendra Gunawan seperti dikutip dari beritasatu.com, Rabu (6/11/2024).
Penyebab utama banjir di wilayah tersebut adalah penyempitan aliran Sungai Cikondang yang terhambat oleh banyaknya bangunan di sepanjang pinggiran sungai, sehingga air meluap hingga mencapai ketinggian dada orang dewasa.
“Kemarin memang debit air besar limpahan dari atas jadi sungainya mengalami penyempitan sehingga air ke sini (permukiman). Ketinggian air sekitar ada yang mencapai dada orang dewasa,” ujarnya.
Pipih Sopiah, salah satu warga terdampak, menjelaskan bahwa sekitar 50 warga mengungsi ke dua rumah warga yang aman setelah banjir datang mendadak.
“Semalam lumayan banyak, ada sekitar 50 orang. Waktu kejadian lagi ngepel di depan, tahunya ada air asalnya dikit begitu datang besar. Saya teriak ‘keluar banjir’ dan langsung mengevakuasi anak dan ibu saya,” kata Sopiah.
Para pengungsi kini sangat membutuhkan pakaian anak-anak, popok, dan pakaian dalam wanita. “Yang dibutuhkan sekarang baju anak dan daleman wanita,” tambahnya.