TANGSELXPRESS – Keluarga korban pembunuhan kasu mutilasi, Sinta Handiyani, telah mengungkapkan bahwa pelaku berinisial FF memiliki hubungan asmara dengan Sinta selama tiga tahun.
Menurut Zulfikri, anggota keluarga yang ditemui di rumah duka di Kelurahan Binong, Tangerang, Sinta dan FF menjalani hubungan yang cukup serius. FF bahkan pernah datang ke rumah keluarga Sinta untuk memperkenalkan dirinya dan menunjukkan niatnya menikahi Sinta, seorang janda dengan empat anak.
“Pelaku datang ke rumah bersama korban beberapa tahun lalu untuk menemui ibunya. Pada saat itu, pelaku dikenalkan kepada orang tua Sinta. Namun, setelah itu, kami tidak menerima informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan hubungan mereka. Korban pun tidak bercerita lagi tentang asmara mereka,” kata Zulfikri seperti dikutip dari beritasatu.com di rumah duka, Kamis (31/10/2024).
“Korban adalah seorang single parents, dan pelaku datang untuk membuktikan keseriusannya, mengarah ke pernikahan. Itu terjadi sekitar tiga atau empat tahun lalu. Jadi, hubungan mereka sudah berlangsung cukup lama,” sambungnya.
Zulfikri menjelaskan bahwa keluarga awalnya menganggap FF serius dalam hubungannya dengan Sinta, apalagi pertemuan di rumah beberapa tahun lalu menunjukkan niat yang baik dari pelaku. Namun, setelah itu, keluarga tidak mendengar banyak mengenai hubungan mereka. Sinta sendiri tidak berbagi banyak cerita lagi terkait asmara tersebut.
Sebelum menjalin hubungan asmara, Sinta dan FF sudah saling mengenal. Zulfikri menjelaskan bahwa sebelum pindah ke Kabupaten Tangerang, mereka sempat tinggal di Penjaringan, Jakarta Utara.
“Kami hanya mengenal pelaku secara sekilas. Kami tidak tahu apa pekerjaannya, hanya mengenal namanya saja,” ujarnya.
Keluarga korban berharap keadilan ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Zulfikri menyebutkan keinginan keluarga agar pelaku dihukum seumur hidup, sebagai bentuk keadilan yang dapat mencerminkan penderitaan yang dialami oleh keluarga korban.
“Jika bisa, kami ingin pelaku dihukum seumur hidup. Karena jika dihukum mati, ia tidak akan merasakan penderitaan yang kami alami,” tambahnya.