TANGSELXPRESS – Gelombang panas atau heatwave adalah serangan cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatan suhu udara panas yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau berbulan-bulan.
Banyak orang menduga bahwa heatwave adalah penyebab cuaca panas akhir-akhir ini. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), heatwave memang menjadi penyebab cuaca panas ekstrem pada beberapa negara di Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan India.
BMKG juga menjelaskan bahwa cuaca panas ekstrem di Indonesia disebabkan oleh gerak semu matahari yang membuat matahari seolah-olah naik ke utara dan turun ke selatan.
Hal tersebut juga ditandai dengan tingginya intensitas radiasi matahari karena tidak ada awan yang menghalanginya.
Penting bagi setiap individu untuk mewaspadai fenomena cuaca ekstrem ini karena berisiko menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, seperti dehidrasi, masalah kulit, hingga heatstroke.
Dampak Gelombang Panas bagi Kesehatan Tubuh
Heatwave adalah kondisi cuaca yang tidak boleh disepelekan karena bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Lantas, apa dampaknya bagi tubuh ketika cuaca panas ekstrem seperti ini? Berikut penjelasannya.
- Dehidrasi
Dehidrasi merupakan salah satu gejala heatwave yang terjadi karena tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Adapun sejumlah gejala umum dari dehidrasi adalah sebagai berikut:
Mulut kering
Kulit kering
Pusing dan lemas
Susah buang air besar (sembelit)
Urine berwarna gelap pekat serta berbau menyengat
Sering merasa haus
Frekuensi buang air kecil menurun
- ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah kondisi yang terjadi karena adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan.
Kondisi ini rentan terjadi selama heatwave karena perubahan cuaca yang ekstrem membuat sistem imun tubuh perlu beradaptasi secara drastis sehingga mengganggu fungsinya dalam melawan infeksi. Sejumlah gejala yang umum dialami oleh pengidap ISPA di antaranya:
Sesak napas
Batuk
Pilek dan hidung tersumbat
Nyeri tenggorokan
Demam
- Permasalahan kulit
Tingginya suhu dan kelembapan udara saat heatwave membuat kelenjar keringat mengeluarkan keringat lebih banyak sebagai upaya mempertahankan suhu tubuh normal.
Bila terjadi dalam jangka waktu lama, kondisi tersebut bisa menyebabkan kulit kering dan dehidrasi hingga memperburuk kondisi seseorang yang memiliki masalah kulit, seperti dermatitis atopik atau eksim.
Saat terjadi gelombang panas, radiasi sinar UV dari cahaya matahari juga akan meningkat sehingga berisiko menyebabkan kanker kulit.
Oleh karena itu, sebagai upaya meminimalkan risiko kanker saat heatwave, Anda disarankan untuk menggunakan tabir surya secara rutin dan lebih sering terutama saat keluar ruangan.
- Gangguan mental
Dehidrasi yang menjadi salah satu dampak dari heatwave diketahui dapat mengganggu fungsi kognitif serta membuat tubuh terasa lemas. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat memperburuk suasana hati, memicu gangguan cemas, hingga menimbulkan perilaku agresif.
- Heatstroke
Heatstroke adalah salah satu jenis hipertermia yang menjadi kondisi darurat medis karena berisiko menyebabkan kerusakan sistem saraf, koma, hingga kematian. Beberapa gejala heatstroke yang perlu diwaspadai diantaranya:
Peningkatan suhu tubuh hingga 40 derajat celcius
Sesak napas
Muncul ruam kulit
Kejan
Penurunan kesadaran
Cara Mengatasi Gelombang Panas untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Selama menghadapi gelombang panas, penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan tubuhnya semaksimal mungkin.
Adapun sejumlah cara yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan selama menghadapi heatwave adalah sebagai berikut:
Menggunakan tabir surya secara rutin dan mengoleskannya setiap 2 jam sekali.
Memperbanyak minum air putih.
Menggunakan pakaian yang nyaman dan jangan terlalu tebal.
Menggunakan topi atau payung saat bepergian atau berada di luar ruangan.
Mengonsumsi makanan yang mengandung air, seperti buah-buahan dan sayuran, untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. (Siloam Hospital)