TANGSELXPRESS – Diketahui, Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kegiatan pembekalan untuk para menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang guna menyamakan visi-misi dan membentuk super team bagi para anggota menteri.
Lembah Tidar di kaki Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah menjadi lokasi yang dipilih Prabowo dalam penggemblengan anggota Kabinet Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Kabinet Prabowo-Gibran). Penggemblengan akan berlangsung pada 25-27 Oktober 2024.
Diketahui Lembah Tidar selama ini menjadi lokasi penggemblengan taruna Akmil calon-calon perwira TNI Angkatan Darat yang tangguh dan berdedikasi tinggi.
Lokasinya berada di lembah kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, Magelang. Nama Tidar berasal dari dua suku kata, yakni Mukti (bahagia, sukses dalam hidup) dan Kadadar (pendidikan, ditempa dan diiuji).
Awal mulanya, dimulai pada 11 November 1957 ketika Akademi Militer Nasional (AMN) yang sekarang berubah menjadi Akademi Militer (Akmil) dibentuk dan menetapkan Magelang sebagai pusat pelatihan calon perwira pejuang Sapta Marga.
Sejak saat itu, Lembah Tidar menjadi kawah Candradimuka pendidikan dan pelatihan taruna Akmil. Lembah Tidar dipilih karena medan yang menantang serta lingkungan alaminya. Sehingga mendukung pembentukan mental baja dan fisik kuat taruna militer.
Gunung Tidar berada pada ketinggian 503 meter dari permukaan laut. Di lembah Gunung Tidar yang disebut Lembah Tidar itulah lokasi pendidikan Akmil.
Dalam proses pelatihan di Akmil, Lembah Tidar menjadi lokasi latihan berat yang harus dilalui setiap anggota taruna.
Mereka harus berlari melintasi medan terjal, hutan lebat, dan lembah curam, dengan kondisi fisik yang terus diuji. Latihan ini bukan hanya tentang ketahanan fisik, tetapi juga membentuk mental baja yang menjadi ciri khas seorang prajurit.
Pelatihan di Akmil Lembah Tidar mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan membentuk karakter kuat, ketahanan fisik, dan keterampilan taktis.
Selain ilmu militer, para peserta didik juga diajarkan berbagai ilmu lain seperti teknologi, ilmu sosial, dan bahasa untuk memastikan mereka memiliki kecerdasan yang seimbang antara militer dan pengetahuan umum.
Suasana alam Lembah Tidar yang sejuk dan terpencil menjadi tempat yang ideal untuk fokus pada pendidikan dan pelatihan militer.
Para taruna menjalani hari-hari penuh tantangan, baik fisik maupun mental, melalui berbagai latihan keras yang menuntut ketangguhan.
Lembah ini juga sering digunakan untuk berbagai upacara penting, seperti pelantikan taruna baru dan pelepasan perwira lulusan Akmil.
Prosesi ini biasanya dihadiri oleh petinggi militer dan pejabat pemerintahan, yang menjadikan momen bersejarah terasa lebih khidmat.
Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, Lembah Tidar juga memiliki nilai simbolis yang mendalam bagi TNI Angkatan Darat.
Para taruna yang lulus dari Akademi Militer ini menganggap lembah ini bukan hanya tempat belajar, melainkan juga tempat di mana mereka membentuk jati diri sebagai pengabdi bangsa.
Lembah Tidar juga menyimpan mitos dan nilai filosofis yang dalam, yakni sebagai tempat yang mengajarkan ketangguhan, disiplin, dan kesetiaan pada negara. Selain itu, Lembah Tidar menjadi simbol perjuangan bagi setiap taruna Akmil.
Di Gunung Tidar juga terdapat Makam Syaikh Subakir yang konon dalam cerita legenda dipercaya sebagai penakluk Gunung Tidar.
Menurut cerita legenda, Syaikh Subakir bersama Syaikh Jangkung berasal dari negeri Turki yang datang ke Gunung Tidar untuk menyebarkan syiar Islam.
Berdasarkan cerita legenda yang berkembang di masyarakat setempat, Gunung Tidar berfungsi sebagai pusat keseimbangan Pulau Jawa.
Mitos menyebutkan bahwa tombak besar bernama Kyai Sepanjang tertanam di puncak gunung yang berperan untuk menjaga kestabilan pulau dari berbagai gangguan alam.
Bagi masyarakat umum, Gunung Tidar tetap menjadi simbol spiritual dan sejarah yang kental dengan budaya Jawa.
Banyak orang yang datang berziarah ke sini, baik untuk mencari kedamaian batin maupun untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya Pulau Jawa.
Setiap tahun, terutama pada peringatan tradisi 1 Suro, ribuan pengunjung datang ke Lembah Tidar untuk mengikuti prosesi ziarah dan ritual tradisional.
Hal ini semakin mempertegas posisi Lembah Tidar sebagai tempat yang bukan hanya indah secara alamiah, tetapi juga penting dalam perjalanan sejarah dan spiritual bangsa Indonesia.