TANGSELXPRESS – Matra Angkatan Udara (AU) mengirim Kolonel Pnb Anton Pallaguna terpilih dari enam calon yang diusulkan TNI AU, untuk menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto.
KSAU Marsekal TNI, Tonny Harjono memastikan Kolonel Anton merupakan salah satu dari tiga anggota TNI lainnya yang akan menjadi ajudan Presden Prabowo. Saat ini tinggal menunggu surat resmi penetapannya melalui Keputusan Menteri dan Keputusan Panglima TNI.
Tonny mengungkapkan bahwa Kolonel Anton adalah siswa didikannya yang menerbangkan pesawat Sukhoi dan F-16. Anton merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2000 yang berasal dari Korps Penerbang.
Kolonel Anton mengawali karier sebagai penerbang pesawat tempur F-16 di Skadron Udara 3. Ia kemudian beralih mengawaki pesawat tempur Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11.
Selama 24 tahun menjalani karier, Kolonel Anton kerap terlibat dalam berbagai operasi matra udara maupun gabungan TNI.
Selama bergabung dalam operasi pertahanan udara, Anton beberapa kali berhasil memaksa pesawat asing yang melanggar wilayah nasional, untuk mendarat darurat.
Anton pernah menjabat sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) I dan Komandan Skadron Udara 11 di Pangkalan Udara Hasanuddin. Ia juga pernah menjabat Asisten Operasi Kosek IKN.
Saat berpangkat Letkol pada tahun 2019, Anton Pallaguna menjabat sebagai Komandan Skadron Taruna Tingkat 1 Wing Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU).
Selama kariernya Anton sudah dianugerahi sejumlah penghargaan. Pada tahun 2017, Anton pernah mendapatkan penghargaan sertifikat ‘Welldone’ dari KSAU atas kepiawaiannya mendaratkan pesawat Sukhoi (SU-30) MK2 ketika mengalami mesin yang kemasukan burung atau accident bird strike.
Anton juga pernah meraih penghargaan Trisakti Viratama AAU tahun 1998, 1999, 2000, serta penghargaan lulusan terbaik sekolah penerbang TNI AU A-64 tahun 2002. Selain itu, Anton meraih penghargaan Best Satra Wiratama Sekkau Class 88 tahun 2010.
Ia juga memperoleh penghargaan Liocik Sniper dari Angkatan Udara Rusia di 2014. Selanjutnya penghargaan “Well Done Award” dari KSAU karena bisa menyelamatkan pesawat Su-30 MK2 TS-3009 yang mesinnya meledak di udara akibat Foreign Object Damage.
Sosok Anton juga dikenal sangat peduli pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Naratoma, Surabaya. Setelah itu, melanjutkan studi S2 di bidang Warfare Studies di Air University, Alabama, Amerika Serikat.
Kecemerlangan akademisnya berlanjut ketika dia meraih gelar S3 dalam Manajemen Strategi di Universitas Hasanuddin dengan predikat cum laude dan menjadi lulusan terbaik fakultas Program Doktor dengan IPK sempurna 4.00.
Perjalanan pendidikan dan pelatihannya tidak berhenti disitu. Ia juga berhasil lulus dari Sekolah Komando dan Kesatuan (Sekkau Angkatan ke-88) pada tahun 2012 sebagai Lulusan Terbaik, serta Sekolah Staf dan Komando (USA Air Command and Staff College) pada tahun 2015.
Ia juga sebelumnya telah mengikuti berbagai pendidikan spesialis dan kursus, termasuk pelatihan G-fet di Singapura pada 2004 dan 2008.
Pada tahun 2009, Anton mengikuti Avmed Pilot and Fast Jet Crew Refresher di RAAF Edinburgh dan 162 Flying Instructor Course di RAAF East Sale Base, Australia.
Kontribusinya di dunia penerbangan sangat dikenang saat dia menjadi bagian dari tim pertama yang membentuk Tim Aerobatik Indonesia, the Jupiters Aerobatic Team.
Pengalamannya berlanjut dengan mengikuti Sukhoi 27 Flying Course di Rusia pada 2011 dan SU-27/30 Simulator Training Course di China pada 2012.
Pada tahun 2013, Anton mengikuti dua kursus penting, yaitu Advanced Weapon Application dan Advanced Combat Training.
Tiga tahun kemudian, ia kembali memperdalam pengetahuannya dengan Specialized English Course dan Flight Safety Officer di Amerika Serikat.
Saat ini, Anton tengah menyelesaikan dua program magister, yaitu Strategi Perang di Universitas Pertahanan dan Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Kristen Indonesia.