TANGSELXPRESS – Puluhan mahasiswa, pelajar, dan aktivis yang tergabung dalam aliansi Tangsel Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Jumat, (11/10/2024).
Mereka menuntut pemerintah setempat dan Dinas Pendidikan Tangsel untuk lebih serius menangani kasus kekerasan seksual yang dinilai sering terjadi di kalangan pelajar.
Dalam orasinya, salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Danu, menyoroti lemahnya penanganan kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
“Kekerasan seksual ini bukan hal sepele. Ini adalah bentuk kejahatan yang harus ditangani dengan serius, namun nyatanya sampai saat ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan beserta pemerintah belum menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus ini,” tegasnya.
Para peserta aksi juga mempertanyakan kapasitas kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang menurut mereka tidak cukup responsif dalam menangani permasalahan tersebut.
“Kapabilitas kepala dinas perlu dipertanyakan. Kami berharap ada tindakan konkret dan kebijakan yang jelas untuk melindungi para pelajar dari ancaman kekerasan seksual,” tambahnya.
Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dan poster yang menuntut pemerintah dan dinas terkait untuk lebih profesional dan cepat tanggap dalam menangani kasus kekerasan seksual serta memberikan perlindungan maksimal kepada para korban.
Salah satu spanduk besar yang dibentangkan bertuliskan “Stop Kekerasan Seksual di Sekolah, Tangsel Harus Aman!”
Sementara itu, Sapta Mulyana, salah satu perwakilan dari Pemkot Tangerang Selatan, yang menemui para demonstran menyampaikan bahwa pihaknya mendengarkan dengan seksama aspirasi yang disampaikan oleh para mahasiswa.
“Kami sangat mengapresiasi semangat adik-adik semua dalam menyuarakan isu ini. Pemerintah akan berupaya untuk lebih memperhatikan penanganan kasus kekerasan seksual dan kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.
Sapta juga menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan pendidikan di Tangerang Selatan, serta memastikan bahwa langkah-langkah preventif akan diperkuat guna menekan angka kekerasan seksual di sekolah-sekolah.
Aksi diakhiri dengan pernyataan dari koordinator aksi yang meminta Pemkot Tangsel untuk segera merespons tuntutan mereka dan memberikan solusi yang jelas dalam waktu dekat. Mereka pun menyebut akan melakukan aksi lanjutan jika pemerintah tidak memberikan tanggapan yang memadai.