TANGSELXPRESS– Kasus dugaan pencabulan anak-anak di Panti Asuhan Darussalam Annur di Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, terus diselidki pihak kepolisian. Satu pelaku dalam proses pengejaran.
“Satu tersangka lainnya yang juga pengurus masuk dalam DPO (daftar pencarian orang),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (8/10).
Dikatakan Ade Ary, sosok pelaku tersebut, yakni pria berinisial YS yang merupakan pengurus di panti asuhan.
“Sedang dikejar oleh Polres Metro Tangerang Kota,” lanjutnya.
Ade Ary mengungkapkan, kasus tersebut akan terus diusut hingga tuntas, termasuk melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
“Dilakukan kerja sama asistensi juga dari Mabes Polri dan Polda Metro, ini merupakan wujud keseriusan Polres Metro Tangerang Kota dalam hal ini Satreskrim untuk mengungkap dan menuntaskan kasus ini,” jelasnya.
Diduga, santri R (16) sebagai salah satu korban sebelumnya mengaku telah dicabuli bertahun-tahun oleh ketua yayasan dan dua pengasuh Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang.
Dia melaporkan pencabulan Ketua Yayasan Darussalam Annur Sudirman dan dua pengasuh lainnya, Yandi alias Alif dan Yusuf ke Polres Metro Tangerang.
Polisi telah menangkap dan menetapkan Sudirman (49) dan Yusuf Baktiar (30) sebagai tersangka. Adapun Yandi masih buron. Polisi menjerat dua tersangka dengan Pasal 76E juncto Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun atau denda paling banyak Rp 5 miliar.
Para Donatur Shock
Terungkapnya kasus ini membuat sejumlah donatur tetap di yayasan panti asuhan tersebut shock dan marah besar. Mereka tak menyangka, anak-anak itu menjadi korban kebejatan pemilik dan pengurus yayasan.
Postingan Instagram Ardini Grahani ramai dikomentari. Tak hanya mereka yang mengenal dan menjadi donatur di yayasan tersebut, tapi banyak orang yang ikut panas mendengar peristiwa tersebut.
“Kak mohon didampingi anak-anak yang jadi korban ya. Sembuhkan traumanya. Ajak netizen kak buat patungan biaya proses penyembuhan para korban biar tuntas didampingi psikolog”
“KEBIRI DAN PENJARA 100 THN”
“Yg bantu nyembunyiin nii orang fix bukan manusia sih..”
“Kalo ketangkep, nitip satu pukulan di uluhati nya”
“Naudzubillah, semoga Allah kasih azab yg sangat pedih“