TANGSELXPRESS – Meninggalnya artis senior Marissa Haque pada Rabu (2/10/2024) dini hari, masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan publik Tanah Air. Apalagi istri penyanyi rock Ikang Fawzi itu meninggal mendadak tanpa mengalami sakit.
Lantas apa penyebab meninggalnya Marissa Haque? Secara medis, kondisi yang dialami Marissa Haque kerap terjadi di tengah masyarakat. Orang yang sehat, atau sedang tertidur, tiba-tiba meninggal dunia dan dinyatakan henti jantung.
Berikut beberapa dugaan penyebab di mana seseorang dalam kondisi tidak mengalami gejala sakit, tiba-tiba meninggal dunia:
- Sudden Cardiac Arrest (SCA)
Kondisi ini disebut sebagai terjadinya henti jantung mendadak (Sudden Cardiac Arrest). SCA adalah salah satu penyebab paling umum kematian secara mendadak. Kondisi ini terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak akibat gangguan elektrik yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).
Meskipun terkait dengan penyakit jantung koroner, henti jantung mendadak seringkali tidak menunjukkan gejala peringatan. Menurut American Heart Association, lebih dari 350.000 kasus henti jantung mendadak terjadi setiap tahun di luar rumah sakit di Amerika Serikat .
- Pulmonary Embolism (PE)
Emboli paru terjadi ketika adanya gumpalan darah. Biasanya dari kaki atau bagian tubuh lainnya, bergerak menuju paru-paru dan menyumbat arteri paru. Kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Kendati beberapa orang mengalami gejala seperti sesak napas atau nyeri dada, dalam beberapa kasus, emboli paru bisa terjadi tanpa tanda-tanda yang jelas sebelumnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa PE bertanggungjawab atas kematian lebih dari 100.000 orang setiap tahunnya di AS .
- Aortic Dissection
Diseksi aorta adalah kondisi serius di mana lapisan dalam dinding aorta (arteri utama tubuh) robek, sehingga darah mengalir di antara lapisan dinding aorta dan menyebabkan pecahnya aorta.
Kondisi ini sering kali menyebabkan kematian mendadak jika tidak segera diobati. Diseksi aorta dapat terjadi tanpa gejala yang jelas sebelumnya, terutama pada individu dengan tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit ini. Menurut Mayo Clinic, diseksi aorta adalah penyebab langka namun sangat serius menyebabkan kematian mendadak.
- Cardiomyopathy
Kardiomiopati adalah kondisi di mana otot jantung menjadi lemah atau membesar, yang dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif.
Meskipun beberapa orang dengan kardiomiopati tidak menunjukkan gejala yang jelas, kondisi ini bisa meningkatkan risiko henti jantung mendadak.
Johns Hopkins Medicine menyebutkan bahwa jenis-jenis tertentu dari kardiomiopati, adalah kardiomiopati hipertrofik, namun seringkali tidak terdeteksi hingga terjadi kejadian fatal.
- Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS)
Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) adalah kondisi jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada remaja dan orang dewasa, terutama saat tidur.
Kondisi ini merupakan kelainan yang diturunkan pada sistem listrik jantung yang mengakibatkan irama jantung tidak normal.
Secara definisi, SADS merupakan kematian mendadak pada usia kurang dari 40 tahun tanpa ditemukannya kelainan jantung struktural.
Sekitar 90% pasien yang mengalami SADS dilaporkan tidak mengalami gejala apapun sebelum terjadinya kejadian kematian mendadak. Namun, beberapa mungkin akan merasakan gejala seperti denyut jantung yang tidak teratur, pingsan, atau kejang sebelumnya
- Brain Aneurysm
Aneurisma otak adalah pembengkakan abnormal di dinding pembuluh darah di otak. Jika aneurisma pecah, dapat menyebabkan perdarahan otak yang tiba-tiba dan berpotensi mematikan.
Pada banyak kasus, aneurisma otak tidak menimbulkan gejala sebelum pecah, sehingga seringkali menjadi penyebab kematian mendadak yang tidak terduga.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menyebutkan bahwa sekitar 50% dari kasus aneurisma otak yang pecah menyebabkan kematian. (Halodoc)