TANGSELXPRESS – Masih banyak orang yang meyakini bahwa makan di atas jam 7 malam bisa membuat tubuh menjadi gemuk. Benarkah demikian?
Pernyataan ini sudah tidak asing lagi terdengar. Hal ini pula yang menyebabkan sebagian besar orang enggan makan di malam hari, karena khawatir mengalami kenaikan berat badan secara drastis.
Influencer kesehatan, dokter Tirta langsung membantah mengenai anggapan makan malam membuat kenaikan berat badan. Menurutnya, makan di atas jam 7 malam dan bikin gemuk itu hanya sebuah mitos dan tidak ada hubungannya.
“Oke jadi kalo makan malam jam 6.59 nggak bikin gemuk? Berarti saya makan jam 6.57 nggak gemuk? Makanya yang saya bilang kayak gini ini mitos,” ujar Dokter Tirta, yang dikutip TangselXpress dari kanal YouTube Volix Media.
Dokter Tirta menjelaskan, naik atau tidaknya berat badan seseorang bukan dari jam makan. Melainkan, pola makan keseharian orang tersebut. Pemilik nama lengkap Tirta Mandira Hudhi ini juga memberi contoh kasus videografer-nya yang mengalami kenaikan berat badan hingga mencapai 100 kilogram.
“Gemuk atau tidak itu adalah komposisi satu hari. Kalau Anda tidak makan jam 7 malam tapi dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore Anda makan 9 kali dan Anda nggak ngapa-ngapain ya gemuk lah,” tuturnya.
“Videograferku makan 9 kali dulu, beratnya sampai 100 kilo lebih. Dia sekarang cuma makan 2 kali ditambah meningkatkan jalan kaki 7.000 langkah per hari, turun 17 kilo dalam 3 bulan. Jadi semua bisa berubah, itu hanya masalah pola hidup” tambahnya.
Dokter Tirta mengatakan bertambahnya berat badan berdasarkan jumlah kalori yang masuk berbanding dengan kegiatan yang dilakukan dalam satu hari. Menurutnya, makan malam tidak langsung membuat orang tersebut mengalami kenaikan berat badan.
“Jadi pada dasarnya makan malam itu memang tidak langsung bikin gemuk. Gemuk atau tidak itu adalah satu hari yang masuk dengan perbandingan yang keluar berapa,” imbuhnya
“Kalau kelebihan (makanan masuk) ya akan ditimbun lemak di bawah kulit. Tapi kalau misalkan saat malam itu ternyata aktivitas fisikmu gede banget, kamu makan malam nggak apa-apa,” tambahnya.
Namun Dokter Tirta mengingatkan makan malam memiliki dampak buruk, yakni risiko penumpukan insulin. Apabila keseringan mengonsumsi makanan di atas jam 7 malam, maka hal itu bisa meningkatkan risiko kenaikan gula dalam darah.
“Makan saat malam risikonya meningkatkan resistensi insulin, alias insulinnya mungkin tidak akan bisa mengatur gula darah maksimal dibanding sebelum makan malam,” imbuhnya.
“Sehingga kalau kalian lakukan terus ada potensi adanya kenaikan gula darah. Tapi bukan berarti kamu makan malam terus kamu langsung gemuk, nggak begitu konsepnya. Tapi lihat kebiasaan intake dan output dalam satu hari itu.” tambahnya.