TANGSELXPRESS – Selasa (24/9) dinihari, warga Gorontalo dikejutkan dengan gempa berkekuatan magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah itu. Kuatnya guncangan membuat warga berhamburan keluar rumah untuk menyelematkan diri.
“Saya sampai terbangun dari tidur. Dan saya lari keluar rumah takut kenapa-napa dengan rumah saya,” kata Reinaldi kepada Tangselxpress.com via chat whatsapp.
Menurutnya, gempa terjadi hanya beberapa detik. Namun, gempa terasa cukup kuat dan sempat membuatnya khawatir. “Semua anggota keluarga saya selamat. Alhamdulillah,” katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi dengan magnitudo 6,4 yang mengguncang Gorontalo pada Selasa dini hari tidak berpotensi tsunami.
Data BMKG menunjukkan, pusat gempa terjadi pada 74 kilometer barat daya Gorontalo pada kedalaman 145 kilometer dan dirasakan hingga wilayah Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Menurut BMKG, gempa bumi mengguncang Gorontalo, Selasa, pukul 02.51 WIB. Pusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Adapun koordinat gempa berada pada 0.11 Lintang Selatan (LS) dan 122.92 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 145 km.
Getaran gempa dirasakan di Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, dan Pohuwato dengan skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Kemudian di Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Gorontalo Utara dengan skala III MMI.
Skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan sesimometer di tempat kejadian, seperti dikutip dari laman BMKG.
Pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan skala IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.